Hendrya Sylpana

Anies Baswedan Ditinggal Semua Partai, Bagaimana Nasibnya di Pilkada DKI 2024?

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (12/8/2024). ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi/am.--

BELITONGEKSPRES.COM - Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kini menghadapi kesulitan besar dalam Pilkada DKI Jakarta 2024 karena ditinggal oleh semua partai politik yang sebelumnya mendukungnya.

Ujang menjelaskan bahwa kesempatan Anies untuk maju dengan dukungan PDI Perjuangan telah hilang setelah partai tersebut mendaftarkan pasangan Pramono Anung-Rano Karno sebagai calon pada hari ini. 

"Dengan Pramono Anung dan Rano Karno yang diusung oleh PDIP, jelas bahwa Anies tidak mendapatkan dukungan dari partai. Artinya, Anies tidak memiliki dukungan partai sama sekali," ujar Ujang saat dihubungi oleh ANTARA di Jakarta, Rabu.

Anies sempat menjadi kandidat potensial yang diusulkan oleh PDI Perjuangan setelah keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai ambang batas pencalonan yang baru. Namun, namanya tidak muncul dalam Pengumuman Bakal Calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Gelombang Tiga di Kantor DPP PDI Perjuangan pada 26 Agustus lalu.

BACA JUGA:AHY Serahkan Rekomendasi Demokrat untuk Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan di Pilgub Jabar 2024

BACA JUGA:PDIP Tidak Mengusung Anies di Pilkada Jakarta, Fokus Pada Kader Internal

Ujang menambahkan bahwa jika Partai Ummat dan Partai Buruh tetap mengusung Anies, mereka tidak akan memenuhi persyaratan ambang batas pencalonan sekitar 7,5 persen menurut Putusan Mahkamah Konstitusi. 

"Jadi, tampaknya Anies benar-benar ditinggalkan tanpa dukungan partai, yang merupakan konsekuensi dari menjadi tokoh non-partai," jelas Ujang.

Dia juga menyebutkan bahwa partai politik biasanya lebih memilih kader internal mereka sendiri, dan meninggalkan tokoh yang bukan berasal dari partai tersebut. "Ini adalah hal yang umum dalam politik, terutama ketika partai lebih mengutamakan kadernya sendiri," tambah Ujang.

Terakhir, Ujang mengungkapkan bahwa salah satu alasan partai politik meninggalkan Anies adalah kekhawatiran mengenai loyalitas Anies jika dia tidak menjadi kader dari partai tersebut.

BACA JUGA:PDIP Putuskan Usung Pasangan Pramono Anung dan Rano Karno di Pilkada Jakarta

BACA JUGA:Dukungan Partai Buruh untuk Dedi Mulyadi: Fokus pada Kesejahteraan Buruh dan Transparansi Pajak

Sebagai informasi tambahan, PKS, PKB, dan Partai NasDem telah resmi meninggalkan Anies Baswedan dan mengusung pasangan Ridwan Kamil-Suswono untuk Pilkada Jakarta 2024. 

Pada 19 Agustus, PKS dan PKB bersama NasDem serta sembilan partai politik lainnya yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus mendeklarasikan Ridwan Kamil-Suswono sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan