DPRD Belitung Terima Keluhan Orang Tua Murid, Biaya Seragam Sekolah Hampir Rp 1 Juta
Wakil Ketua I DPRD Belitung, Budi Prasetyo--
TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Belitung menerima beragam keluhan dari masyarakat terkait biaya seragam sekolah yang melambung tinggi di tahun ajaran baru 2024-2025.
Wakil Ketua I DPRD Belitung, Budi Prasetyo, mengungkapkan bahwa banyak orang tua murid yang merasa terbebani dengan biaya seragam yang mencapai hampir Rp1 juta. Keluhan utama meliputi biaya untuk topi, dasi, ikat pinggang, baju olahraga, dan baju adat.
"Dalam situasi ekonomi saat ini, hal ini sangat memberatkan orang tua, khususnya mereka yang berada dalam kondisi keuangan yang kurang mampu," ujar Budi kepada wartawan di Tanjungpandan, Senin 16 Juli 2024.
Budi menyarankan agar pihak sekolah di Kabupaten Belitung dapat memprioritaskan pengadaan seragam yang paling penting terlebih dahulu, sementara yang lain bisa dibeli secara bertahap.
"Seragam seperti topi, dasi, dan baju olahraga sebaiknya menjadi prioritas. Sedangkan seragam adat bisa ditunda pembeliannya," saran politisi Senior Partai Golkar Kabupaten Belitung itu.
BACA JUGA:Antisipasi Pengiriman Timah Ilegal, Dishub Belitung Turun Razia Gabungan di Pelabuhan Tanjung Ru
BACA JUGA:Soal Revisi RTRW Babel, Eka Budiartha: Harus Bisa Bermanfaat Bagi Masyarakat
Dia juga menyampaikan bahwa biaya untuk seragam adat khususnya menjadi perhatian pihak sekolah karena mencapai Rp300 ribu, yang dianggap terlalu tinggi oleh banyak orang tua.
Budi berharap agar pihak sekolah dapat mempertimbangkan opsi untuk memberikan kemudahan kepada orang tua dalam hal pembayaran seragam sekolah, seperti pilihan untuk mencicil.
"Membayar sekaligus atau dalam satu kali pembayaran tentunya akan memberatkan orang tua dari siswa. Kami berharap agar pihak sekolah dapat lebih memahami situasi ini dan menawarkan solusi yang terbaik bagi semua pihak terkait," tutupnya. (ant)