Menko Marves Targetkan Produksi 600 Ribu Unit Kendaraan Listrik Tahun 2030

Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan. (Kemenko Marves)--

BELITONGEKSPRES.COM - Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, telah menetapkan target agar Indonesia mampu memproduksi 600 ribu kendaraan listrik pada tahun 2030.

Keyakinan ini didasarkan pada keberadaan ekosistem baterai dan kendaraan listrik yang sudah ada di Cikarang, Jawa Barat.

Pada hari Rabu, 3 Juli, Presiden Joko Widodo meresmikan peresmian ekosistem baterai dan kendaraan listrik oleh konsorsium Hyundai Motor Group dan LG Group Solution di Kawasan Karawang New Industri City (KNIC), Jawa Barat. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mengembangkan teknologi yang berkelanjutan.

Luhut menegaskan bahwa optimisme terkait produksi kendaraan listrik didukung oleh PT Hyundai LG Indonesia, yang mampu memproduksi 50 ribu unit Kona Electric setiap tahunnya.

BACA JUGA:Samsung Galaxy S24 FE: Bocoran Warna dan Spesifikasi Terbaru untuk Tahun 2024

BACA JUGA:Perkuat Ekonomi Kerakyatan, Sampoerna Bakal Gelar Pesta Rakyat UMKM

Peresmian ini tidak hanya menjadi tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju pembangunan berkelanjutan dan kemajuan teknologi, tetapi juga sebagai bukti komitmen Indonesia terhadap inovasi dalam pengelolaan lingkungan, menciptakan lapangan kerja, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Luhut juga menjelaskan bahwa ekosistem baterai dan mobil listrik yang terintegrasi ini adalah inisiatif inovatif yang menandai era baru bagi Indonesia, serta merupakan bukti nyata komitmen untuk mewujudkan energi bersih dan transportasi berkelanjutan.

Peresmian pabrik ini juga menjadi dedikasi pemerintah RI untuk mengurangi emisi karbon, meningkatkan kualitas udara, dan memperbaiki kualitas hidup warga di Indonesia.

"Lewat pembentukan industri baterai lithium dan kendaraan listrik ini, Indonesia bukan hanya menjadi pemimpin di kawasan ini, tetapi juga menegaskan dedikasi kita untuk mengurangi emisi karbon serta meningkatkan kualitas udara dan hidup masyarakat kita," jelasnya.

BACA JUGA:Realme 13 Pro Plus Bakal Hadir Bawa Desain Elegan, Ini Bocoran Harga dan Spesifikasinya

BACA JUGA:Ekonomi Indonesia Alami Deflasi: Apa Faktor Penyebab dan Dampaknya?

Luhut bahkan mengklaim bahwa dengan produksi kendaraan listrik mencapai 600 ribu unit pada tahun 2030, Indonesia akan mampu mengurangi emisi CO2 sebesar 160 ribu ton per tahun. Dampaknya juga akan berdampak positif terhadap impor dan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), yang dapat berkurang sebesar 45 juta liter per tahun dan menghemat subsidi BBM sebesar Rp 131 miliar per tahun, yang akan semakin meningkat seiring dengan jumlah kendaraan yang beredar.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik ekosistem baterai dan kendaraan listrik dari Korea Selatan di Indonesia, yang terletak di Kawasan Karawang New Industri City (KNIC), Jawa Barat, pada hari Rabu, 3 Juli.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan