Membuat Uang Palsu Rp 22 Miliar, Modal Produksi Capai Rp 300 Juta
ILUSTRASI Barang bukti uang palsu. (ANTARA)--
BELITONGEKSPRES.COM - Sindikat pembuat uang palsu di Jakarta Barat mengeluarkan modal sebesar Rp 300 juta untuk memulai aksi mereka, menggunakan dana tersebut untuk membeli mesin cetak uang, alat penghitung, dan berbagai peralatan lainnya.
“Modal yang digunakan sekitar Rp 300 juta untuk membeli peralatan guna memproduksi uang palsu,” ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada Jumat, 21 Juni.
Pada awalnya, produksi uang palsu ini dilakukan di daerah Gunung Putri, Kabupaten Bogor, sebelum akhirnya dipindahkan ke Sukabumi setelah mereka menghadapi kendala logistik.
“Produksi awal dilakukan oleh tersangka di Gunung Putri, namun karena masa sewa gudang habis dan proses baru selesai 50 persen, mereka memutuskan pindah ke vila di Sukaraja, Sukabumi, untuk melanjutkan produksi hingga 100 persen,” jelas Wira.
BACA JUGA:Uang Palsu Senilai Rp 22 Miliar Dipesan untuk Ditukar dengan Uang yang Akan Dimusnahkan BI
BACA JUGA:Virgoun dan Perempuan Berinisial PA Ditangkap dengan Barang Bukti Sabu
Setelah uang palsu selesai diproduksi, barang tersebut dibawa ke sebuah rumah di Jalan Raya Srengseng, Jakarta Barat. Namun, sebelum sempat diserahkan kepada pemesan berinisial P, sindikat ini berhasil ditangkap oleh pihak berwenang.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya mengungkapkan kasus peredaran uang palsu senilai Rp 22 miliar yang siap diedarkan.
“Barang bukti yang berhasil disita berupa uang palsu senilai Rp 22 miliar yang siap edar,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, kepada wartawan pada Selasa, 18 Juni.
Selain uang palsu, polisi juga menyita berbagai peralatan produksi seperti mesin penghitung, mesin pemotong uang, mesin cetak GTO, dan beberapa tinta warna.