Bukan di Babel, Alasan Pabrik Timah 400 Miliar Dibangun di Batam

Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan PT Solder Tin Andalan Indonesia di Batam--Antara

PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM - Keputusan Arsari Group untuk mendirikan pabrik tin solder (timah) di Batam telah memicu reaksi keras dari masyarakat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel). 

Banyak masyarakat yang menghujat dan menyayangkan keputusan Hashim Djojohadikusumo untuk menginvestasikan Rp400 miliar di Batam, mengingat bahan baku timah berasal dari Babel.

Namun, Wakil Ketua DPRD Babel Beliadi memahami langkah Hashim Djojohadikusumo tersebut dan menegaskan bahwa banyak isu yang beredar tentang pengembangan bisnis Hashim tidak sepenuhnya benar.

Menurut Beliadi yang juga politisi Partai Gerindra, rencana awal memang untuk mendirikan pabrik timah di Babel, namun hal itu batal karena pengelolaan kawasan ekonomi di Babel belum memadai. 

"Awalnya, mereka berencana membuka di Bangka Selatan, di Kawasan Industri Sadai. Namun, industri itu dikelola oleh swasta dan pengelolaannya dianggap belum baik oleh banyak investor," jelas Beliadi, Jumat 17 Mei 2024.

BACA JUGA:Rumah Mewah Milik Raja Timah Tamron di Serpong Disita Kejagung

Rencana pembangunan di Kawasan Ekonomi Suge di Tanjung Batu juga batal karena belum adanya kejelasan terkait status kawasan ekonominya. Setelah mempertimbangkan berbagai faktor, akhirnya Batam dipilih sebagai lokasi pabrik. 

Selain itu, dorongan Presiden RI untuk mempercepat hilirisasi turut mempengaruhi keputusan ini. "Di Batam, infrastruktur sudah lengkap dan berjalan dengan baik. Banyak pabrik elektronik seperti Samsung yang membutuhkan bahan baku tersebut," tambah Beliadi.

Terkait dengan rumor bahwa pengembangan bisnis Hashim dikaitkan dengan terpilihnya Prabowo Subianto sebagai Presiden RI periode 2024-2029, Beliadi menegaskan bahwa hal itu tidak benar. Hashim telah menjadi pengusaha sejak muda, jauh sebelum Prabowo aktif di militer.

"Pak Hashim sudah menjadi pengusaha sejak muda. Bisnisnya berkembang karena kepiawaian dan kecerdasannya, bukan karena pengaruh politik. Usaha beliau tetap eksis meski presiden berganti," tegas Beliadi.

BACA JUGA:187 Saksi Korupsi Timah Babel Diperiksa Kejagung, Fokus TPPU Istri-istri Tersangka

Hashim ingin mendukung program hilirisasi yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi. Beliadi meminta masyarakat untuk memahami bahwa pembangunan pabrik di Batam bukan karena hubungan keluarga dengan Prabowo, tetapi karena kajian bisnis menunjukkan lokasi tersebut lebih cocok.

"Pak Hashim sudah menjadi pengusaha sejak muda, bahkan sebelum pak Prabowo menjadi ketua Partai Gerindra," kata Beliadi yang juga menjabat Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Beltim.

Beliadi juga mengingatkan semua pihak untuk saling menghormati keinginan seseorang dalam berusaha, asalkan tidak merugikan negara. "Track record usaha beliau (pak Hashim) tidak merugikan negara, malah menguntungkan," tutupnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan