IMF Puji Ekonomi Indonesia: PDB Naik 4 Kali Lipat, Kemiskinan Turun Drastis

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjawab pertanyaan awak media di gedung Kemenko Bidang Perekonomian usai menggelar Rapat Kordinasi di Jakarta, Jumat (20/12/2024). -Salman Toyibi-Jawa Pos

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyoroti apresiasi dari International Monetary Fund (IMF) terhadap perkembangan ekonomi Indonesia. 

Menurut Airlangga, pengakuan ini bukan hanya bukti atas keberhasilan pemerintah dalam menjaga fundamental ekonomi, tetapi juga sinyal positif bagi investor global untuk melihat Indonesia sebagai destinasi investasi yang menjanjikan.

"Apresiasi ini mengafirmasi upaya Indonesia dalam mempertahankan stabilitas ekonomi. Lebih jauh, ini menunjukkan potensi besar negara kita sebagai tujuan investasi yang kompetitif di kawasan," ujar Airlangga dalam pernyataannya, Senin 30 Desember.

Dalam laporan IMF, disebutkan bahwa dalam dua dekade terakhir, Indonesia berhasil meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga empat kali lipat, mencapai USD 1,4 triliun. Tingkat kemiskinan juga berhasil ditekan drastis, dari sebelumnya lebih dari 20 persen menjadi kurang dari 2 persen, berdasarkan indikator pendapatan kurang dari USD 2,15 per hari.

BACA JUGA:Harbolnas 2024: Transaksi Mencapai Rp31,2 Triliun, Produk Lokal Mendominasi

BACA JUGA:Pemutihan Utang 6.700 UMKM Senilai Rp 2,4 Triliun Terealisasi, Selanjutnya 1 Juta Pelaku Senilai Rp 15 Triliun

Kemajuan ini mencerminkan upaya panjang dalam reformasi ekonomi, termasuk peningkatan produktivitas dan efisiensi di berbagai sektor. DKI Jakarta bahkan mencatat pendapatan yang hampir setara dengan beberapa negara maju di Eropa, seperti Polandia dan Portugal.

Meski mendapat pujian, Indonesia tetap menghadapi tantangan besar di tengah perlambatan ekonomi global. IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia akan stagnan pada level 3,2 persen hingga 2025. Bagi negara-negara maju, angka pertumbuhan hanya 1,8 persen, sementara negara berkembang termasuk Indonesia diproyeksikan tumbuh di level 4,2 persen.

Namun, Indonesia menunjukkan daya saingnya dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi mencapai 5,1 persen pada 2025, lebih tinggi dari rata-rata global. Airlangga menilai, ini menjadi peluang untuk terus mengembangkan sektor investasi dan mendorong penciptaan lapangan kerja.

Sebagai organisasi keuangan internasional, IMF berkomitmen mendukung kebijakan yang mendukung stabilitas keuangan global. Dalam akun resminya, IMF menggambarkan Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa, memiliki potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

BACA JUGA:Pemerintah Akan Hentikan Impor Pangan Bertahap Mulai 2025 untuk Wujudkan Swasembada Pangan

BACA JUGA:Mendag Budi Santoso: Harga Pangan Cenderung Stabil Setelah Natal

Keberhasilan Indonesia juga menjadi studi kasus bagaimana negara berkembang mampu mengoptimalkan potensi internalnya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Namun, di sisi lain, pujian ini juga menjadi pengingat bahwa keberlanjutan ekonomi membutuhkan strategi jangka panjang dan komitmen kuat dari semua pihak.

Ke depan, keberhasilan Indonesia tidak hanya dilihat dari angka-angka statistik, tetapi juga dari seberapa inklusif pertumbuhan tersebut dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. (jpc)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan