Ekonom Soroti Dampak Positif Pemutihan Utang bagi Petani dan UMKM untuk Perekonomian Nasional
Ilustrasi UMKM Inklusi Pemberdayaan Perempuan menjadi salah satu cara Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. -Pertamina-Istimewa
BELITONGEKSPRES.COM - Ryan Kiryanto, seorang ekonom senior sekaligus anggota fakultas di Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), menyoroti potensi dampak positif dari rencana pemutihan atau penghapusan utang bagi jutaan petani, nelayan, serta pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Menurutnya, langkah ini berpotensi membawa efek berantai bagi perekonomian dalam negeri.
Ryan menjelaskan bahwa ketika kredit diberikan kepada pelaku UMKM, terutama yang bergerak di sektor kerajinan atau industri rumahan, hal ini dapat menciptakan lapangan kerja yang signifikan.
"Efek stimulan yang luar biasa akan tercipta karena mereka bisa menyerap banyak tenaga kerja," ujarnya dalam acara Investor Daily Talk IDTV, Jumat, 1 November.
Lebih lanjut, Ryan menambahkan bahwa jika program pemutihan utang ini segera dijalankan, sektor perbankan pun akan terdorong untuk melakukan ekspansi kredit, terutama bagi mereka yang memiliki basis konsumen yang kuat.
"Bagi perbankan, ini bisa menjadi instrumen baru untuk menyalurkan kredit baru atau yang disebut new loan," jelasnya.
BACA JUGA:PT Semen Indonesia Optimis Program 3 Juta Rumah Akan Tingkatkan Kinerja Perusahaan
BACA JUGA:Menteri PKP Maruarar Sirait Incar Tanah Sitaan Koruptor untuk Pembangunan Rumah Rakyat
Dengan adanya kebijakan yang mendukung pelaku UMKM, diharapkan dampak positif ini mampu menggerakkan roda ekonomi secara lebih luas. UMKM yang selama ini kesulitan untuk mendapatkan akses ke perbankan akan memiliki kesempatan untuk terus menjalankan usahanya tanpa terbebani oleh masalah utang.
Presiden Prabowo Subianto dikabarkan tengah mempersiapkan peraturan presiden (perpres) terkait penghapusan utang bagi jutaan petani dan nelayan sebagai langkah untuk meningkatkan akses kredit dari perbankan.
Ketua Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Hashim Djojohadikusumo, yang juga merupakan adik dari Presiden Prabowo, menyebutkan bahwa perpres ini direncanakan akan ditandatangani oleh Presiden pada pekan depan.
Hashim mengungkapkan bahwa sekitar 6 juta orang, yang terdiri dari petani, nelayan, dan pelaku UMKM, saat ini terhambat dalam mengakses kredit perbankan akibat utang yang mereka miliki. Melalui perpres ini, diharapkan mereka dapat kembali mendapatkan dukungan kredit dan menjalankan usaha mereka dengan lebih baik. (beritasatu)