Tips Pentingnya Merawat Indera Penglihatan: Mata Sehat, Hidup Berkualitas
Ken Syihan A Rudianto, Mahiswa Fakultas Hukum Undip-Istimewa-
Merokok tidak hanya buruk bagi paru-paru dan jantung, tetapi juga berisiko merusak mata. Penelitian menunjukkan bahwa perokok memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit mata seperti degenerasi makula, katarak, dan kerusakan saraf optik, yang semuanya dapat menyebabkan kebutaan.
- Memastikan Pencahayaan yang Cukup
Pencahayaan yang tidak memadai saat membaca atau bekerja dapat menyebabkan mata cepat lelah. Kondisi ini dikenal sebagai kelelahan mata digital (digital eye strain), yang kian umum di era teknologi. Oleh karena itu, memastikan pencahayaan yang baik saat melakukan aktivitas yang memerlukan fokus mata dapat membantu mengurangi ketegangan mata.
- Menjaga Kebersihan Tangan
Mata sangat rentan terhadap infeksi, dan salah satu penyebab utamanya adalah tangan yang kotor. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan tangan sebelum menyentuh mata atau mengenakan lensa kontak. Ini dapat mencegah risiko infeksi seperti konjungtivitis (mata merah) dan penyakit mata lainnya (Lee, 2021).
- Penerapan dalam Kehidupan Sehari-hari
Salah satu contoh nyata penerapan kebiasaan baik ini datang dari Khafid, seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (UNDIP) yang berusia 18 tahun. Khafid sering mengalami kelelahan mata akibat terlalu lama bekerja di depan layar laptop dan ponsel, terutama saat mengerjakan tugas kuliah.
“Saya mulai menerapkan aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit saya melihat objek yang berjarak sekitar 6 meter selama 20 detik. Selain itu, saya juga rutin memeriksakan mata setiap dua bulan sekali. Hasilnya, mata saya tidak mudah lelah, dan saya merasa lebih tenang karena kesehatan mata saya terjaga,” ujar Khafid.
BACA JUGA:Apakah AI Mengancam Demokrasi? Dampak Deepfake dalam Politik
Aturan 20-20-20 ini direkomendasikan oleh para ahli sebagai salah satu cara efektif untuk mengurangi ketegangan mata akibat penggunaan perangkat digital yang berlebihan. Ditambah dengan pemeriksaan mata secara berkala, kebiasaan ini dapat membantu menjaga kesehatan mata dalam jangka panjang.
Dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan sederhana ini, kita dapat melindungi kesehatan mata sekaligus mencegah munculnya berbagai penyakit mata yang berisiko di kemudian hari.
6. Faktor Risiko untuk Masalah Penglihatan
Beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan mata termasuk usia, genetika, dan kondisi kesehatan lainnya seperti diabetes atau hipertensi. Menurut National Eye Institute, individu di atas usia 60 tahun memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami masalah penglihatan serius, termasuk degenerasi makula dan glaukoma.
7. Perkembangan Teknologi dalam Kesehatan Mata
Inovasi dalam bidang kesehatan mata terus berkembang. Alat bantu visual terbaru, seperti lensa kontak yang dapat mengubah bentuk sesuai kebutuhan, dan teknologi laser untuk perawatan katarak, telah memberikan harapan baru bagi mereka yang mengalami masalah penglihatan.
8. Konsultasi dengan Dokter Spesialis
Dokter di Jakarta Eye Center, Dr. Damara Andalia, Sp.M, mengingatkan pentingnya mengenali tanda-tanda masalah mata, seperti penglihatan kabur, nyeri, atau munculnya bintik-bintik gelap. Jika mengalami gejala tersebut, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis mata.
Ia juga menekankan pentingnya menggunakan kacamata hitam yang dapat menyaring sinar UV saat beraktivitas di luar ruangan dan menyarankan agar tetap berada di dalam ruangan jika tidak ada keperluan mendesak untuk keluar (Greenetwork, 2024).