Minggu, 17 Nov 2024
Network
Beranda
Terkini
Babel Raya
Belitong Raya
Beltim Raya
All Sport
Politik
Nasional
Kombis
Disway
Derap Nusantara
Lainnya
Kesehatan
Life Style
Opini
Network
Beranda
Disway
Detail Artikel
Makan Tuan
Reporter:
Dahlan Iskan
|
Editor:
Yudiansyah
|
Sabtu , 28 Sep 2024 - 15:24
Dahlan Iskan--
makan tuan tahun ini ternyata ganjil 25 tahun upaya pemberantasan korupsi di indonesia. terhitung sejak dirumuskannya strategi pemberantasan korupsi di tahun 1999. "kerja keras kita selama 25 tahun ternyata tidak membawa hasil," ujar mantan pimpinan komisi pemberantasan korupsi (kpk), amien sunaryadi. selama orde baru tidak berhasil. selama orde reformasi tidak berhasil. kalau srateginya tidak berubah, katanya, 20 tahun lagi pun tidak akan berhasil. amien pun menarik kesimpulan: penyebabnya adalah karena fokus pemberantasan korupsi hanya di kerugian negara. dan itu sudah terbukti tidak berhasil. amien pun punya jalan keluar: ganti fokus. jangan lagi fokus ke kerugian negara. fokuslah ke soal suap-menyuap. dasar pemikiran amien adalah realitas banyaknya korupsi di indonesia. yang paling banyak adalah suap menyuap. itu ia dasarkan pada hasil surveinya selama menjabat pimpinan kpk. di setiap forum amien bertanya ke yang hadir tentang jenis korupsi. survei itu dilakukan lewat isian daftar pertanyaan yang diedarkan. setelah itu pertanyaan disampaikan lewat apps di hp masing-masing. menjawabnya pun lewat hp. "meski survei saya mungkin tidak akurat tapi belum ada hasil survei lain yang membantahnya," katanya. baca juga:makan tuan dan lagi, katanya, dalam uu korupsi, soal suap ada di 13 pasal. sedang soal kerugian negara hanya di tiga pasal. amien sekarang menjabat komisaris utama pt perusahaan gas negara tbk. milik bumn. ke mana-mana amien konsisten: naik mobil kijang. sejak kijang masih --mungkin anda sudah lupa-- model kapsul. ia mengelak kijang itu sebagai simbol kesederhanaan. "kursi tengahnya enak untuk tidur," selorohnya. amien lahir di gondang legi, selatan malang, tapi lulus sma di sman 1 semarang. ayahnya tentara. pindah-pindah. terakhir berpangkat letnan kolonel. dari sma amien dapat beasiswa kuliah di sekolah tinggi akuntansi negara (stan). pekerjaan pertamanya adalah menjadi asisten dosen di situ. lalu kuliah lagi jadi akuntan. "sebenarnya saya tidak suka akuntansi. apalagi setelah tahu di kemudian hari. akutansi itu omong kosong," katanya. setelah jadi akuntan amien ditempatkan di kementerian keuangan. tugasnya memeriksa pajak. lalu ambil s-2 di georgia state university, di amerika. pulang dari amerika itulah ia ditempatkan di bpkp (badan pemeriksa keuangan pembangunan). "kalau terus di sana saya bisa jadi eselon satu. karier saya bagus sekali," katanya. amien pilih berhenti. umurnya, saat itu, baru 40 tahun. ia merasa bekerja di bpkp tidak banyak bermanfaat. kontribusinya untuk negara kecil sekali. ia punya pemikiran sangat ideal: untuk memperbaiki negara harus memperbaiki kementerian-kementerian. untuk memperbaiki kementerian, bpkp harus dibubarkan. amienlah orang bpkp yang ingin bpkp dibubarkan. baca juga:tenang panas akhirnya amien bekerja di perusahaan keuangan internasional: pwc. saat itulah kpk dibentuk. mencari pimpinan. "pimpinan saya di pwc yang mendorong saya untuk kendaftar ke kpk," katanya. amien pernah berjuang agar strategi pemberantasan korupsi diubah ke suap-menyuap. tapi para jaksa di kpk tidak mau. pernah ia paksakan: dalam kasus ketua kpu. berhasil. saya pun sampai pada inti pertanyaan: mengapa mereka tidak mau fokus ke suap-menyuap. awalnya agak sulit mendapatkan jawaban yang to the point. tapi akhirnya amien berkata: kalau fokusnya beralih ke suap menyuap akan terjadi senjata makan tuan. (dahlan iskan)
1
2
»
Tag
# makan tuan
# catatan dahlan iskan
# dahlan iskan
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Belitong Ekspres 29 September 2024
Berita Terkini
Demi Keselamatan, BPBD Belitung Tebang Puluhan Pohon Tua Rawan Tumbang
Belitong Raya
6 jam
Pemkab Beltim Fokus Kelola Perkebunan Kelapa Sawit, Apa Saja Langkahnya?
Beltim Raya
6 jam
Kamarudin-Khairil Kunjungi Sejarawan Kota Manggar Rico Febrico di Tengah Pemulihan Stroke
Politik
6 jam
3 Alasan Penting di Balik Kenaikan PPN 12 Persen pada 2025
Nasional
7 jam
Dampak Kenaikan PPN Jadi 12 Persen, Daya Beli Terancam Turun
Nasional
7 jam
Berita Terpopuler
DPR Pertanyakan Aktor Utama Korupsi Timah, Jaksa Agung: Para Tersangka Masih Tutup Mulut
Nasional
15 jam
Skandal Korupsi Timah Babel: Benarkah Kerugian Negara Capai Rp 300 Triliun? Ini Jawaban BPKP
Nasional
15 jam
Program Umrah Gratis untuk Warga Beltim, Bukan Janji Manis Kamarudin-Khairil
Politik
14 jam
Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong: Garuda Tidak Boleh Menyerah
All Sport
14 jam
3 Alasan Penting di Balik Kenaikan PPN 12 Persen pada 2025
Nasional
7 jam
Berita Pilihan
Sri Mulyani Pastikan PPN Naik Jadi 12 Persen Mulai 2025, Apa Dampaknya?
Nasional
8 jam
Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong: Garuda Tidak Boleh Menyerah
All Sport
14 jam
Program Umrah Gratis untuk Warga Beltim, Bukan Janji Manis Kamarudin-Khairil
Politik
14 jam
Skandal Korupsi Timah Babel: Benarkah Kerugian Negara Capai Rp 300 Triliun? Ini Jawaban BPKP
Nasional
15 jam
DPR Pertanyakan Aktor Utama Korupsi Timah, Jaksa Agung: Para Tersangka Masih Tutup Mulut
Nasional
15 jam