Hendrya Sylpana

Biaya Pembangunan IKN Telah Menarik Investasi Swasta Sebesar Rp60 Triliun

Kota Nusantara di wilayah Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur masih dalam tahap pembangunan, tetapi Presiden Jokowi mulai hari ini, Senin (29/7/2024) sudah berkantor di Istana Garuda di kawasan inti pusat pemerintaha--

BELITONGEKSPRES.COM - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur telah menarik investasi swasta sebesar Rp60 triliun hingga saat ini, dengan proyek yang berlangsung secara bertahap.

Deputi Sosial Budaya Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Alimudin, mengklarifikasi bahwa meskipun ada banyak rumor negatif tentang proyek ini, investasi swasta terus mengalir. 

“Investasi swasta hampir mencapai Rp60 triliun. Ada banyak informasi tidak benar yang beredar, seperti klaim bahwa proyek ini akan mangkrak atau tidak ada perkembangan. Semua klaim tersebut tidak berdasar,” tegas Alimudin dalam acara ASN Festival 2024 di Jakarta pada hari Sabtu.

Pada tahap awal pembangunan, fokus utama hingga 2024 adalah penyelesaian infrastruktur dasar seperti penyediaan air minum, pembangunan jalan tol, pusat perbelanjaan, serta fasilitas umum seperti rumah sakit dan sekolah. “Investasi swasta mencakup berbagai sektor, termasuk pembangunan hotel, perumahan, mal, dan sekolah,” lanjutnya.

BACA JUGA:Menuju 2045: Pemerintah Targetkan 20 Persen PDB dari Ekonomi Digital

BACA JUGA:Dengan Sederet Inovasi Teknologi, PTK Dukung Target Net Zero Emission Pertamina Group

Alimudin juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat akan diadakan peletakan batu pertama (groundbreaking) yang melibatkan sektor perbankan. 

“Saya ingin menyampaikan informasi ini karena ada anggapan yang salah bahwa IKN harus selesai tahun ini. Padahal, tahun ini fokus kami adalah penyelesaian infrastruktur dasar,” tambahnya.

OIKN sedang mempersiapkan Peraturan Presiden (Perpres) untuk mempercepat proses pembangunan IKN. Menurut Alimudin, regulasi perlu disesuaikan dengan kebutuhan agar pembangunan dapat mencapai target pada tahun 2045. “Proses pembangunan IKN masih panjang dan memerlukan waktu. Manfaat dari pembangunan ini baru akan terasa setelah sekitar 20 tahun,” jelasnya.

Alimudin juga menyatakan kebanggaannya menjadi bagian dari sejarah pembangunan Ibu Kota Negara di IKN. “Pembangunan IKN adalah bagian dari sejarah besar yang sedang dibentuk. Menurut teori, esensi ibu kota suatu negara akan benar-benar terasa setelah 20 tahun. Kami bangga menjadi bagian dari proses ini,” ucapnya.

BACA JUGA:Mendag Zulkifli Hasan Lepas Ekspor Produk Kelapa Lampung, Nilai Capai Rp25 Miliar

BACA JUGA:Kendalikan Inflasi, Perum Bulog Salurkan Bantuan Beras 10 Kg untuk 22 Juta Keluarga

Dia menambahkan bahwa pada 17 Agustus, akan diadakan upacara HUT Ke-79 RI pertama di IKN. Selain itu, teknologi tanpa awak akan diterapkan pada sistem transportasi lokal di IKN, dan digitalisasi akan memainkan peran krusial dalam pengembangan kota. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan