Kepala BP2MI Selesaikan Pemeriksaan di Bareskrim, Identitas 'T' Belum Terungkap
Ketua BP2MI Benny Rhamdani memenuhi panggilan klarifikasi yang dilayangkan Bareskrim Polri terkait sosok inisial T yang disebut dalang judi online di Indonesia. (Dery Ridwansah/ JawaPos.com)--
BELITONGEKSPRES.COM - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Benny Rhamdani, baru saja menyelesaikan pemeriksaan di Bareskrim Polri. Pemeriksaan yang berlangsung selama lima jam ini melibatkan sekitar 22 pertanyaan.
"Proses pemeriksaan berlangsung cukup lama, dari pukul 14.00 WIB hingga sekitar pukul 19.30 WIB. Saya telah menjawab semua pertanyaan yang diajukan," ungkap Benny setelah pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, pada Senin, 29 Juli.
Meskipun telah menjalani pemeriksaan, Benny belum mengungkap identitas seseorang yang dikenal dengan inisial T, yang diduga terlibat dalam pengendalian judi online di Indonesia. Benny memilih untuk menyerahkan informasi terkait identitas tersebut kepada penyidik.
"Terkait inisial T yang sering ditanyakan, saya telah memberikan klarifikasi. Silakan tanyakan langsung kepada penyidik," katanya.
BACA JUGA:Cegah Penyelewengan Pertalite, Pemerintah Batam Luncurkan Program Fuel Card 5.0
BACA JUGA:Polisi Tangkap Pelaku Penjualan Konten Video Pornografi di Aplikasi Telegram
Sebelumnya, dalam acara Pengukuhan Kawan Pekerja Migran Indonesia wilayah Sumatera Utara di Medan pada Selasa, 23 Juli, Benny menyebut inisial T sebagai sosok yang diduga mengendalikan praktik judi online di Indonesia, yang beroperasi dari Kamboja, serta kegiatan penipuan daring (scamming online).
Benny menjelaskan bahwa ia telah menyampaikan informasi mengenai sosok berinisial T dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, di hadapan Presiden Joko Widodo, Panglima TNI, Kapolri, dan beberapa menteri.
"Pada rapat tersebut, saya menyebutkan inisial T sebagai aktor utama di balik bisnis judi online di Kamboja dan penipuan daring. Informasi ini disampaikan di depan Presiden dan bisa dikonfirmasi dengan Pak Menkopolhukam, Mahfud MD,” jelas Benny.
Menurut Benny, reaksi dari Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit sangat mengejutkan. “Mereka kaget mendengar nama tersebut, dan situasi rapat menjadi agak heboh. Sosok ini sepertinya sulit dijangkau oleh hukum di negara ini,” tambah Benny. (jpc)