Peluncuran Program 'Semarak Babel', Pemprov Tanam 57 Ribu Pohon

Penjabat Gubernur Babel Syarizal ZA saat meluncurkan "Semarak Babel" di Pangkalpinang, Selasa. ANTARA/Aprionis--

PANGKALPINANG  - Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan penanaman sebanyak 57 ribu pohon secara serentak pada peluncuran program Semangat Menanam Rakyat Bangka Belitung atau "Semarak Babel" sebagai langkah untuk menghijaukan kembali Negeri Serumpun Sebalai itu.

"Kita bertekad menanam pohon sebanyak mungkin dan itu tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah daerah," kata Penjabat Gubernur Kepulauan Babel Syarizal ZA saat meluncurkan program "Semarak Babel" di Pangkalpinang, Selasa 23 Juli 2024.

Ia mengatakan sejak Januari hingga awal Juli 2024 forkompimda se-Kepulauan Bangka Belitung telah melakukan penanaman sebanyak 943 ribu pohon guna menghijaukan lahan-lahan kritis bekas penambangan bijih timah dan perambahan hutan ilegal.

"Hari ini kita menanam 57 ribu pohon, artinya sudah persis satu juta pohon yang ditanam untuk menghijaukan kembali lahan kritis di daerah ini," katanya.

BACA JUGA:Peringatan HAN 2024, KPAI: Momentum Lindungi Anak di Ranah Daring

BACA JUGA:Bangka Tengah Hijaukan Lahan Kritis Bekas Tambang Bijih Timah

Ia menyatakan, pada peluncuran "Semarak Babel" ini berbagai jenis pohon ditanam di lahan kritis di kabupaten/kota, seperti kaliantra, akasia, kayu putih, jambu mete, alpokat, durian dan lainnya.

"Gerakan menanam ini sudah sejak Januari tahun ini yang dilakukan secara serentak di kabupaten, kota maupun secara parsial yang dilakukan oleh masing-masing instansi," katanya.

Menurut dia guna menyukseskan "Semarak Babel" ini Pemprov Kepulauan Babel akan terus menggencarkan penanaman dan sosialisasi kepada masyarakat agar ikut juga menanam serta menjaga tanaman yang telah ditanam di lahan-lahan kritis.

"Kita berharap perusahaan-perusahaan yang ada di Kepulauan Babel ini ikut membantu pengadaan alat untuk membuat lubang agar penanaman pohon semakin mudah, karena jika menggunakan cangkul membutuhkan waktu hingga 15 menit per lubang," katanya. (antara)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan