Relawan Ganjar-Mahfud yang Dikeroyok Oknum TNI di Boyolali, Begini Kronologinya

Ilustrasi penganiayaan. (Antara)--

BELITONGEKSPRES.COM - Dugaan penganiayaan terhadap relawan Ganjar-Mahfud yang dikeroyok oleh oknum TNI di Boyolali mulai menemui titik terang. 

Denpom IV Surakarta saat ini sedang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah oknum anggota TNI AD Yonif Rider 408/Sbh Boyolali yang diduga terlibat dalam aksi pengeroyokan terhadap pengendara motor yang diduga sebagai relawan Ganjar-Mahfud. Mereka telah dimintai keterangan lebih lanjut dalam proses penyelidikan ini.

Dilansir dari Radar Solo pada Senin, 1 Januari, Kapendam IV Diponegoro, Kolonel Richard Harrison, membenarkan kejadian yang terjadi pada Sabtu, 30 Desember 2023. 

Mengutip keterangan pers yang diterima oleh radarsolo.com, Kodam IV/Diponegoro menyatakan bahwa mereka masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait kejadian di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh.

BACA JUGA:Kembalikan Kepercayaan Publik, ICW Imbau Kinerja KPK 2024 Lebih Bersikap Independen

BACA JUGA:Penjelasan Anies Baswedan Tentang Program Bansos Plus Jika Terpilih Jadi Presiden

"Informasi yang diterima, bahwa persitiwa tersebut terjadi karena spontanitas. Karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak," ujar Richard dalam keterangan persnya.

Dalam kronologi kejadian, sekitar pukul 11.19, beberapa anggota Kompi B yang tengah bermain bola voli mendengar kebisingan dari konvoi sepeda motor yang menggunakan knalpot brong. Para pengendara sepeda motor kemudian memainkan gas saat melintas di depan markas TNI-AD yang berlokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan.

Pada saat itu, beberapa anggota TNI-AD yang sedang bermain bola voli keluar dari gerbang markas TNI-AD dan melihat bahwa konvoi sepeda motor dengan knalpot brong sudah berlalu melewati depan Markas Kompi B.

Beberapa saat kemudian, melintas lagi pemotor berknalpot brong yang sedang memainkan gas sepeda motor.

"Lalu dihentikan dan ditegur oleh anggota. Selanjutnya terjadi cekcok mulut, hingga berujung terjadinya tindak penganiayaan oleh oknum anggota," papar Richard.

BACA JUGA:Vaksin Covid-19 Tetap Gratis Untuk Kelompok Rentan

BACA JUGA:Video Viral di Media Sosial, Fenomena Arab Saudi Banjir Es

Kolonel Richard menambahkan bahwa pada awalnya, anggota TNI-AD hanya memberikan teguran kepada pengendara motor agar melalu lintas dengan tertib, tanpa memainkan gas sepeda motor yang dapat menimbulkan suara bising dan mengganggu pengguna jalan lainnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan