Hendrya Sylpana

Pengobatan Hernia dengan Tindakan Laparoskopi

Ilustrasi operasi hernia. (Istimewa)--

BELITONGEKSPRES.COM - Hernia, atau yang lebih dikenal sebagai turun berok, merupakan salah satu penyakit yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2017, terdapat sekitar 350 penderita hernia per 1.000 populasi dengan gejala yang bervariasi.

Dokter spesialis bedah RS Royal Progress Sunter, Jakarta Utara, Dr. Ika Megatia B.MedSc, SpB, FINACS, FICS, menyatakan bahwa hernia sering dianggap sebagai penyakit yang umumnya terjadi pada pria berumur 50 tahun. Terdapat berbagai faktor penyebab yang dapat memicu penyakit ini.

Misalnya, kelemahan otot dapat menyebabkan tonjolan di sekitar perut atau selangkangan, dan kondisi ini dapat disebabkan oleh gangguan paru obstruktif kronik atau batuk kronis. Selain itu, kerusakan akibat cedera atau pembedahan juga dapat menjadi penyebab hernia, begitu juga dengan faktor-faktor lain yang menyebabkan peningkatan tekanan intra-abdomen.

”Hernia perlu diwaspadai sebelum terjadi komplikasi lebih lanjut. Karena hernia yang menetap dapat menyebabkan jepitan pada isi kantong hernia seperti usus atau lemak usus sampai kebocoran usus. Bahkan kematian,” papar Ika Megatia, Jumat 29 Desember.

BACA JUGA:Jangan Panik Jika Terjadi Kejang pada Anak, Ini Penjelasan Dokter Neurologi

BACA JUGA:Resep Minuman Herbal Jahe, Kunyit, dan Campuran Lemon Efektif Tingkatkan Daya Tahan Tubuh

Dia menyarankan agar pasien penderita hernia segera mencari pengobatan medis untuk mencegah kemungkinan komplikasi lebih lanjut. Terutama jika telah muncul tanda-tanda darurat seperti nyeri, kemerahan disertai mual, muntah, dan demam. 

Dia menjelaskan bahwa pengobatan hernia bervariasi, dan setidaknya terdapat dua opsi metode operasi yang umum dilakukan, yaitu metode terbuka dan laparoskopi. Pemilihan metode ini disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan spesifik dari masing-masing pasien.

”Di era modern ini laparoskopi atau tindakan minimal invasif menjadi salah satu solusi pengobatan favorit karena luka sayatan lebih minin, nyeri yang lebih ringan, dan dapat menempatkan mesh jaringan yang lebih besar,” jelas Ika Megatia.

Operasi hernia, lanjut dia, bertujuan memperkuat dinding abdomen agar dapat mencegah benjolan hernia tidak kembali menonjol. Umumnya dalam operasi tersebut, tim dokter menggunakan mesh untuk menutup hernia dan menguatkan dinding abdomen yang lemah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan