Jelang Idul Adha 2024, Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Beltim Masih Normal

Bupati Beltim Burhanudin dan rombongan TPID Kabupaten Beltim saat meninjau harga kebutuhan pokok di pasar menjelang Idul Adha 2024 --

MANGGAR, BELITONGEKSPRES.COM - Menjelang hari raya Idul Adha 2024, harga kebutuhan pokok yang dijual pedagang di Kabupaten Belitung Timur (Beltim), masih relatif normal. 

Harga kebutuhan pokok yang dijual pedagang masih relatif normal seperti terpantau di dua pasar yakni Lipat Kajang Manggar dan Gantung Kabupaten Beltim, Selasa 11 Juni 2024.

Namun demikian, terdapat perbedaan harga pada beberapa komoditas yang dijual para pedagang di Pasar Lipat Kajang Manggar maupun Kecamatan Gantung.

Bupati Beltim Burhanudin dan rombongan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Beltim secara langsung meninjau harga kebutuhan pokok jelang Idul Adha 2024 di dua pasar tersebut. 

Ia mengakui salah satu alasan tingginya harga jual kebutuhan di pasar adalah barang tersebut didatangkan dari luar daerah. Hal ini berdasarkan pengakuan para pedagang yang berjualan di dua pasar itu.

BACA JUGA:Bupati Beltim Siap Berperan Aktif, Ciptakan Kondusivitas Selama Pilkada 2024

BACA JUGA:Kunjungan MBJR dan KRI Dewaruci, Eksplorasi Warisan Sejarah dan Kekayaan Budaya Desa Buding

"Kalau melihat kebutuhan pokok masyarakat dari dua pasar gede di wilayah Beltim khususnya Manggar dan Gantung memang ada berbeda selisih sedikit harganya, sekitar 5 sampai 10 ribuan," katanya.

"Tapi dari segi pasokan barang kita memang masih bergantung dari luar daerah, seperti cabai. Begitu kita komunikasi dengan pedagang, mereka mengakui harga dari luar," sambung Burhanudin.

Banyaknya pedagang di Kabupaten Beltim yang menjual dengan harga tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Seperti harga barang yang diambil lebih tinggi dari harga normal, biaya transportasi yang mahal, dan ketersediaan pasokan yang terbatas.

"Ini menjadi PR juga bagi kita untuk segera mengintervensi persoalan masalah distribusi barang ini," kata Bupati Burhanudin yang akrab disapa Aan.

Di sisi lain, Aan mengakui jika daya beli masyarakat menurun dikarenakan kondisi harga sektor tambang timah yang tidak menentu. Menurutnya, ini tentu saja berdampak pada perputaran uang di masyarakat Beltim yang sehari-hari bergantung hidup pada hasil tambang timah.

BACA JUGA:Operasi Antik 2024, Polres Beltim Ringkus 4 Tersangka Narkotika

BACA JUGA:KRI Dewaruci Tiba di Beltim, Danlanal Babel Siap Sukseskan MBJR 2024

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan