Sering Dikira Sama, Ini Perbedaan Demensia dan Alzheimer Meski Sama-sama Menyerang Daya Ingat
Ilustrasi- Perbedaan Demensia dan Alzheimer yang menyerang daya ingat lansia./Freepik--
BELITONGEKSPRES.COM - Meski sering dianggap serupa, demensia dan alzheimer sebenarnya merupakan dua kondisi yang berbeda dan tidak dapat disamakan.
Keduanya memang lebih sering menyerang lansia di atas usia 65 tahun dan memiliki dampak yang signifikan pada daya ingat serta fungsi kognitif, tetapi mereka memiliki perbedaan mendasar yang penting untuk dipahami.
Menurut situs healthline.com, demensia adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan serangkaian gejala yang mempengaruhi memori, kinerja aktivitas sehari-hari, dan kemampuan berkomunikasi.
Sementara itu, alzheimer adalah jenis demensia yang paling umum, dan secara khusus ditandai dengan kemunduran progresif dalam memori, bahasa, dan pikiran.
Demensia sendiri bisa berupa satu atau lebih jenis, yang dikenal sebagai demensia campuran, di mana penderita menunjukkan gejala dari dua atau lebih jenis demensia.
BACA JUGA:Wajib Dicoba! Ide Menu Sarapan yang Bisa Membantu Menurunkan Kolesterol
BACA JUGA:Menawarkan Banyak Manfaat Kesehatan, Ini Manfaat Minum Teh Jahe
Diagnosis demensia campuran hanya dapat dipastikan melalui pemeriksaan medis yang mendetail, dan kondisi ini dapat menyebabkan gangguan besar pada kemampuan seseorang untuk hidup mandiri, serta menjadi penyebab utama kecacatan pada kalangan lanjut usia.
Statistik global menunjukkan bahwa demensia adalah penyebab kematian kelima terbesar di dunia, dengan kasus yang diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat dalam tiga dekade ke depan.
Penyebab umum demensia termasuk kerusakan otak yang disebabkan oleh penyakit seperti stroke atau alzheimer.
Di sisi lain, alzheimer adalah penyakit yang spesifik dan progresif yang menyebabkan kerusakan pada otak, yang secara bertahap mengganggu fungsi memori dan kognitif.
Penderita alzheimer mengalami kematian sel-sel otak dan pemutusan hubungan antar sel otak, yang sering kali ditandai dengan penumpukan plak protein abnormal yang dapat menghambat komunikasi antar neuron.
Pada tahap lanjut, otak penderita alzheimer menunjukkan penyusutan yang signifikan, dan perubahan pada otak ini dapat terjadi bertahun-tahun sebelum gejala fisik mulai muncul.
BACA JUGA:Wajib Waspada! Ini 4 Jenis Makanan dan Minuman yang Dapat Memicu Gagal Ginjal