Israel Siap Beraksi, Respons Terhadap Penyerangan Iran

BELITONGEKSPRES.COM, Tidak lagi hanya menjadi saksi bisu, Israel bersiap untuk bertindak dalam menghadapi penyerangan yang dilancarkan Iran pada malam Sabtu, 13 April, yang lalu.

Malam ini, Israel berada dalam kesiagaan untuk memberikan respons terhadap Iran, dengan pihak Kabinet menyetujui rencana serangan yang telah disusun.

Isaac Herzog, Presiden Israel, menegaskan bahwa penyerangan Iran merupakan sebuah pernyataan perang yang telah diumumkan secara terang-terangan.

"Dalam skala besar, serangan rudal jelajah, rudal balistik, dan penggunaan drone oleh Iran terhadap wilayah Israel adalah tindakan perang yang diumumkan oleh Iran," jelas Herzog seperti dikutip dari antara.

Meskipun rencana serangan tersebut telah disetujui oleh kabinet Israel, negara sekutu terdekatnya, Amerika Serikat, telah menyatakan ketidaksiapannya untuk turut serta dalam tindakan balasan tersebut.

BACA JUGA:PHPU Pilpres 2024, Tambahan Alat Bukti Pasangan 01 dan 03 Tak Sesuai Fakta

BACA JUGA:Kisah Sandra Dewi & Harvey Moeis, Kehidupan Mewah, Tabir Misteri dan Sorotan Publik

Presiden Joe Biden secara langsung menyampaikan hal ini kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Biden menegaskan bahwa Amerika tidak akan terlibat atau memberikan dukungan dalam tindakan ofensif terhadap Iran.

John Kirby, juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, mengatakan bahwa Amerika Serikat akan terus membantu Israel dalam mempertahankan diri, tetapi tidak akan terlibat dalam konflik militer dengan Iran.

Kirby menegaskan bahwa Amerika memiliki komitmen yang kuat untuk membantu Israel, tetapi dukungan tersebut difokuskan pada pertahanan, bukan penyerangan terhadap Iran.

"Sesuai dengan pernyataan Presiden, kami tidak menginginkan eskalasi konflik di kawasan ini. Kami tidak mencari konfrontasi dengan Iran, dan itu adalah pendirian kami," tambah Kirby.

BACA JUGA:Diduga Terlibat Bentrok dengan TNI AL di Sorong, 20 Anggota Polri Diperiksa Polda Papua Barat

BACA JUGA:NasDem Pastikan Akan Hormati putusan MK Soal Perkara Sengketa Hasil Pilpres 2024