Kementan Percepat Hilirisasi Lada Putih Babel untuk Dongkrak Nilai Ekspor Global
Jajaran Kementan bersama Komite II DPD RI saat melakukan kunjungan kerja di PT Timah Tbk di Pangkalpinang, Senin (24/11/2025)--(ANTARA/Aprionis)
PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM – Upaya meningkatkan nilai ekonomi Muntok White Pepper memasuki tahap baru setelah Kementerian Pertanian mempercepat program hilirisasi lada putih di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
Langkah ini dinilai sebagai cara paling efektif untuk menambah nilai jual komoditas andalan ekspor Lada Babel tersebut di pasar internasional atau global.
Langkah strategis tersebut disampaikan langsung oleh Staf Ahli Menteri Pertanian Bidang Perdagangan dan Hubungan Internasional, Nasrullah, saat kunjungan kerja bersama Komite II DPD RI di PT Timah Tbk, Pangkalpinang, Senin (24/11/2025).
Pada kesempatan itu, Nasrullah menegaskan bahwa hilirisasi menjadi kunci untuk memperkuat daya saing lada putih Babel. “Dengan hilirisasi ini, kita akan memasarkan produk lada ini di pasar dalam maupun luar negeri,” katanya dilansir dari Antara.
BACA JUGA:KLH Terbitkan Permen LH Baru, Pengawasan Tambang di Babel Bakal Lebih Ketat
Ia menjelaskan bahwa percepatan hilirisasi komoditas lada putih Babel selaras dengan Program Hilirisasi yang diluncurkan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto sebagai upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Pak Menteri Pertanian sudah menyosialisasikan program hilirisasi ini ke seluruh daerah di Indonesia, guna mempercepat hilirisasi hasil pertanian dan perkebunan ekspor di negeri ini,” ujar Nasrullah.
Selama ini, Indonesia masih banyak mengekspor hasil pertanian dan perkebunan dalam bentuk bahan baku sehingga nilai jualnya rendah di pasar internasional.
Nasrullah menegaskan hal tersebut dengan menyebutkan bahwa “Lada putih ini kalau dijual bahan baku tentu nilainya tidak seberapa dibandingkan komoditas ini dihilirisasi dengan bentuk olahan.”
BACA JUGA:Petani Milenial Jadi Fokus Babel untuk Genjot Hilirisasi Lada Putih
Menurutnya, nilai tambah terbesar justru terletak pada produk olahan yang dapat memberikan dampak ekonomi signifikan bagi petani maupun daerah.
Ia berharap percepatan hilirisasi mampu mengembalikan kejayaan lada putih Babel di pasar dunia. “Nilai tambah komoditas ekspor ini ada di produk olahan dan mudah-mudahan Kepulauan Bangka Belitung bisa kembali berjaya dengan lada putihnya,” ungkapnya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Nasrullah meminta pemerintah daerah terus mendorong petani meningkatkan produktivitas dan memperluas pengembangan perkebunan lada. Peningkatan volume panen dinilai penting agar rantai hilirisasi berjalan optimal.
“Kami berharap pemerintah daerah untuk terus mendorong petani untuk terus mengembangkan usaha perkebunan ladanya, agar hasil panen lada putih dari Kepulauan Babel kembali meningkat untuk menyukseskan program hilirisasi ini,” tandas Nasrullah.***