Baca Koran belitongekspres Online - Belitong Ekspres

Menteri UMKM Targetkan KUR Sektor Produksi Naik 62 Persen pada 2026

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman dalam Akad Massal KUR, di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (22/10/2025)-Moch Asim-ANTARA FOTO

BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah menargetkan porsi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk sektor produksi bisa tembus 62 persen pada tahun 2026, naik dari capaian tahun ini yang sudah menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah penyaluran KUR.

Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan target itu realistis dan didukung optimisme tinggi dari lembaga penyalur. “Insya Allah 2026 kita targetkan 62 persen untuk KUR sektor produksi. Saya yakin bank-bank juga sejalan dengan visi ini,” ujarnya dalam kegiatan Akad Massal KUR di Surabaya, Jawa Timur, Selasa.

Capaian penyaluran KUR sektor produksi sepanjang 2025 mencapai Rp32,5 triliun atau 60,5 persen dari total KUR nasional, melampaui target semula sebesar 60 persen. Angka ini menunjukkan peningkatan konsisten dari tahun ke tahun: 57,04 persen pada 2020, 55,18 persen pada 2021, 56,42 persen pada 2022, 56,15 persen pada 2023, hingga 57,82 persen di 2024.

Menurut Maman, pencapaian ini menegaskan bahwa UMKM Indonesia semakin produktif dan berdaya saing, dengan kontribusi signifikan terhadap penciptaan lapangan kerja baru. Ia juga mengapresiasi dukungan kuat dari bank penyalur, pemerintah daerah, dan sektor swasta dalam memperkuat pembiayaan berbasis produktivitas.

BACA JUGA:Pemerintah Targetkan 2,1 Juta UMKM Naik Kelas pada 2029

BACA JUGA:Dana Pemerintah Rp55 Triliun Sudah Terserap 65 Persen di BRI, Pembiayaan UMKM Paling Banyak

Secara nasional, pemerintah mengalokasikan plafon KUR sebesar Rp300 triliun pada 2025 dengan sasaran 2,24 juta debitur baru dan 1,7 juta debitur graduasi. Hingga 20 Oktober 2025, realisasi penyaluran telah mencapai Rp218 triliun dengan 1,08 juta debitur graduasi dan 1,05 juta debitur baru.

Dari total penyaluran itu, Rp124,7 triliun disalurkan ke sektor produksi, atau melampaui target 60 persen. Rinciannya mencakup Rp366,5 miliar bagi 36.857 debitur super mikro, Rp149,7 triliun untuk 3,39 juta debitur mikro, Rp68,4 triliun bagi 278.716 debitur kecil, Rp42,7 miliar untuk 24 debitur khusus, serta Rp60,08 miliar bagi 2.011 pekerja migran Indonesia (PMI).

Hasil riset BRIN menunjukkan program KUR memberi efek berganda terhadap ekonomi rakyat — menyerap rata-rata dua hingga tiga tenaga kerja per debitur dan meningkatkan kesetaraan ekonomi, di mana lebih dari 51 persen penerima KUR adalah perempuan.

Pemerintah optimistis, dengan arah kebijakan baru yang lebih fokus pada sektor produktif, KUR akan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi inklusif dan kemandirian UMKM Indonesia. (ant)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan