Pertamina Patra Niaga Siap Salurkan BBM Subsidi Tepat Sasaran Sesuai Kuota Pemerintah

Besaran kuota subsidi BBM dan LPG pada 2024 telah ditetapkan berdasar SK Kepala BPH Migas No. 89/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2023. (PT Pertamina Patra Niaga)--

BELITONGEKSPRES.COM, Besaran kuota subsidi untuk BBM dan LPG pada tahun 2024 telah ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Nomor 89/P3JBT/BPH MIGAS/KOM/2023 untuk penyaluran BBM bersubsidi.

Untuk jenis bahan bakar minyak tertentu (JBT), kuota untuk minyak tanah adalah sebesar 0,5 juta kiloliter (KL), minyak solar sebesar 17,8 juta KL, dan LPG tabung 3 Kg sebesar 8,03 juta metric ton (MT) sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 446.K/MG.05/DJM/2023.

Pertamina telah bersiap untuk melaksanakan tugas dari pemerintah terkait penyaluran BBM dan LPG subsidi tersebut. Melalui PT Pertamina Patra Niaga sebagai Subholding Commercial & Trading, Pertamina bertekad untuk memastikan distribusi energi bersubsidi pada tahun 2024 dapat mencapai masyarakat yang membutuhkan di seluruh wilayah Indonesia dengan harga yang terjangkau.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, menyatakan bahwa Pertamina Patra Niaga telah siap untuk menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Mereka melakukan inovasi guna memastikan bahwa BBM dan LPG subsidi dapat tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

BACA JUGA:Infinix Note 40 Series Akan Diluncurkan 21 Maret Mendatang, Usung Teknologi All Round FastCharge 2.0

BACA JUGA:Pinjol Ilegal dengan Bunga Tinggi Jadi Momok Menakutkan Bagi Masyarakat, Simak Solusinya

”Dalam memastikan penyaluran subsidi energi khususnya BBM dan LPG, Pertamina Patra Niaga melakukan beberapa inovasi, yang utama melalui program digitalisasi. Sudah berjalan dan terus kami evaluasi adalah program subsidi tepat untuk JBT solar dan mulai awal tahun ini dijalankan subsidi tepat LPG 3 kg,” ujar Riva.

Program subsidi tepat untuk bahan bakar minyak jenis solar telah diuji coba sejak tahun 2022 dan diterapkan secara nasional di 514 kota dan kabupaten pada bulan Juli 2023, dengan menggunakan sistem QR Code. Selama tahun 2023, hampir 14 juta kiloliter transaksi solar telah tercatat secara digital.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 92 persen dialokasikan untuk kendaraan, sedangkan 8 persen sisanya disalurkan kepada sektor perikanan, pertanian, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), serta layanan umum seperti fasilitas kesehatan dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sementara itu, untuk subsidi tepat LPG 3 kg, sejak Januari telah diberlakukan aturan dimana masyarakat harus menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) mereka, yang kemudian Nomor Induk Kependudukan (NIK) akan diperiksa melalui aplikasi merchant Pertamina (MAP) di pangkalan sebelum dapat membeli LPG bersubsidi. Lebih dari 248 ribu pangkalan di 411 kota dan kabupaten yang telah mengalami konversi, kini siap untuk melayani program subsidi tepat LPG 3 kg.

BACA JUGA:Mobil Listrik Xiaomi SU7 Bakal Dirilis 28 Maret 2024, Ini Spesifikasinya

BACA JUGA:Soal Wacana Pembatasan Pembelian Pertalite, YLKI Menilai Daya Beli Masyarakat Terganggu

Sejak program ini dimulai pada 1 Januari, lebih dari 31 juta NIK telah melakukan transaksi, dengan total lebih dari 495 juta tabung LPG 3 kg. Sebanyak 85 persen dari total transaksi tersebut ditujukan untuk konsumen rumah tangga, sementara 15 persen sisanya digunakan oleh UMKM, petani, dan nelayan yang menjadi sasaran program subsidi.

”Ini menjadi upaya bagaimana Pertamina Patra Niaga memastikan penyaluran BBM dan LPG bersubsidi semakin transparan penyalurannya. Dengan adanya subsidi dan kuota yang sudah ditetapkan, melalui subsidi tepat Pertamina Patra Niaga berkomitmen menyediakan data penyaluran yang se-transparan mungkin, ini menjadi bukti validitas data dan bentuk tanggung jawab kami terhadap penugasan yang diberikan,” tambah Riva.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan