Investasi Pendidikan Anak, Mulai dari Mana dan Pakai Instrumen Apa?
Ilustrasi - Merancang strategi investasi sejak anak usia dini bisa meringankan beban biaya sekolah di masa depan-ist/freepik-
BELITONGEKSPRES.COM - Pendidikan anak adalah salah satu bentuk investasi jangka panjang yang sangat penting bagi masa depan keluarga. Biaya pendidikan yang terus meningkat setiap tahun membuat orang tua perlu menyiapkan dana sedini mungkin. Namun, tidak semua instrumen keuangan cocok untuk tujuan ini. Maka, penting untuk memilih investasi pendidikan anak yang paling tepat berdasarkan profil risiko dan jangka waktu.
Fokus pada Tujuan: Dana Pendidikan yang Terukur
Langkah awal dalam merencanakan investasi pendidikan anak adalah menetapkan target dana dan jangka waktunya. Apakah untuk jenjang SD, SMP, SMA, atau kuliah? Estimasi biaya saat ini dan kenaikan inflasi pendidikan (sekitar 10-15% per tahun) perlu diperhitungkan. Dengan target dana yang jelas, pemilihan instrumen investasi pun bisa lebih terarah.
BACA JUGA:Sri Mulyani Terima Kunjungan Diplomat AS, Bahas kemudahan investasi di Indonesia
BACA JUGA:5 Lembaga Kunci Pendukung Investasi di Indonesia, Investor Wajib Tahu!
Pilihan Instrumen Investasi untuk Pendidikan Anak
1. Tabungan Pendidikan
Cocok untuk jangka pendek (1–3 tahun). Produk ini biasanya memiliki bunga rendah, namun relatif aman karena dijamin oleh LPS. Kurang ideal jika jangka waktu masih lebih dari 5 tahun karena hasilnya bisa kalah oleh inflasi pendidikan.
2. Deposito Berjangka
Pilihan konservatif lain dengan risiko rendah. Bisa digunakan untuk menyimpan dana pendidikan tahap akhir (misalnya menjelang kuliah). Namun, imbal hasilnya terbatas dan tidak bisa melawan inflasi jangka panjang.
3. Reksa Dana Pendapatan Tetap
Cocok untuk jangka menengah (3–5 tahun). Instrumen ini memberikan potensi hasil lebih tinggi dari deposito namun masih dengan risiko yang moderat.
4. Reksa Dana Campuran dan Saham
Jika waktu masih panjang (di atas 7 tahun), reksa dana campuran dan saham bisa menjadi pilihan. Potensi imbal hasil tinggi, tetapi perlu disiplin dan kesabaran karena fluktuatif. Sangat cocok jika mulai berinvestasi sejak anak masih balita.
5. Emas
Emas cukup stabil untuk jangka panjang. Bisa dijadikan instrumen pelindung nilai (hedging), tetapi sebaiknya dikombinasikan dengan instrumen lain agar hasilnya optimal.