Lion Group dan Batik Air Paling Banyak Ajukan Extra Flight, Hanya 30 Persen yang Terealisasi

Direktur Bandar Udara Ditjen Hubud, Lukman F Laisa-Nurul Fitriana-JawaPos.com

BELITONGEKSPRES.COM - Permintaan penerbangan tambahan (extra flight) dari berbagai maskapai mengalami lonjakan signifikan menjelang mudik Lebaran 2025. Namun, realisasi jumlah penerbangan tambahan yang diizinkan masih jauh lebih rendah dibandingkan jumlah permohonan yang diajukan.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan mengungkapkan bahwa maskapai dari Lion Group menjadi yang paling banyak mengajukan permintaan extra flight. Namun, menurut Direktur Bandar Udara Ditjen Hubud, Lukman F Laisa, hanya sekitar 30 persen dari total permintaan extra flight dari seluruh maskapai yang akhirnya terealisasi, khususnya di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

“Kita menyetujui permintaan extra flight, tetapi pada kenyataannya tidak semua yang diajukan digunakan,” kata Lukman saat ditemui di Bandara Soekarno-Hatta pada Kamis, 27 Maret 2025.

Di sisi lain, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah I Soekarno-Hatta, Putu Eka Cahyadi, menyatakan bahwa Batik Air menjadi maskapai yang paling banyak mengajukan tambahan penerbangan. Namun, ia menegaskan bahwa realisasi penerbangan tambahan tetap bergantung pada permintaan penumpang serta kesiapan operasional maskapai, termasuk faktor return to base (RTB) atau ketersediaan pesawat untuk kembali ke pangkalannya.

BACA JUGA:Jelang Lebaran, PGN Gagas Jamin Kelancaran Distribusi Gas Bumi

BACA JUGA:OJK Perluas Akses Keuangan Syariah Lewat GERAK Syariah 2025

“Permintaan terbesar memang dari Batik Air, tetapi realisasi penerbangan tambahan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan operasional maskapai. Arus mudik yang lebih banyak berangkat dari Jakarta juga menjadi pertimbangan utama,” jelas Putu.

Sebelumnya, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) mencatat bahwa selama periode mudik Lebaran 2025, ada 2.284 permintaan extra flight yang diajukan oleh berbagai maskapai di 37 bandara yang mereka kelola. Namun, hingga 18 Maret 2025, baru 116 penerbangan tambahan yang mendapat persetujuan dari Kemenhub.

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi, mengonfirmasi bahwa hampir seluruh maskapai penerbangan mengajukan permintaan extra flight, meskipun tidak merinci maskapai mana saja yang telah mendapatkan izin.

"Operator penerbangan hampir semuanya mengajukan extra flight. Namun, persetujuan tetap mempertimbangkan banyak faktor, termasuk kapasitas bandara dan kesiapan maskapai," ungkap Faik dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Dengan jumlah permintaan yang tinggi tetapi keterbatasan realisasi penerbangan tambahan, calon pemudik diimbau untuk merencanakan perjalanan dengan baik dan memantau ketersediaan tiket pesawat untuk menghindari kendala saat arus mudik nanti. (jawapos)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan