Indonesia Ekspor 351 Ton Kratom ke AS dan Eropa, Nilai Capai Rp 17,4 Miliar
Mendag Budi Santoso melepas ekspor kratom oleh PT Oneject Indonesia di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat 28 Februari 2025-Bambang Ismoyo-Beritasatu.com
BELITONGEKSPRES.COM - Pemerintah Indonesia terus mendorong peningkatan nilai ekspor kratom dengan menerapkan aturan tata niaga yang lebih ketat.
Pada Jumat, 28 Februari, Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor kratom sebanyak 351 ton dalam bentuk bubuk ke berbagai negara, termasuk Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa. Ekspor ini dilakukan oleh PT Oneject Indonesia dengan nilai mencapai USD 1,053 juta atau setara Rp 17,4 miliar.
Menteri Perdagangan Budi Santoso, yang akrab disapa Busan, menegaskan bahwa regulasi ekspor kratom kini telah diatur lebih jelas.
Sebelumnya, kratom diekspor dalam bentuk bahan mentah seperti daun kering tanpa standar yang jelas, sehingga berisiko tinggi ditolak oleh negara tujuan. Akibatnya, para petani kratom sering mengalami kerugian dan nilai jual produk ini pun rendah.
BACA JUGA:Pemerintah Bakal Berikan Diskon Tiket Pesawat Lebih dari 10 Persen untuk Lebaran 2025
BACA JUGA:iPhone 16 Segera Hadir di Indonesia: Apple dan Pemerintah Capai Kesepakatan Investasi
Dalam rangka meningkatkan daya saing dan keberterimaan produk kratom di pasar internasional, pemerintah telah mengeluarkan regulasi ekspor yang lebih ketat melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 20 dan 21 Tahun 2024.
Aturan ini memastikan bahwa kratom yang diekspor memenuhi standar tertentu, seperti bebas dari cemaran mikrobiologi, logam berat, serta campuran daun lain yang tidak diizinkan.
Menurut Busan, kebijakan ini merupakan bagian dari strategi hilirisasi komoditas, di mana produk kratom diharapkan tidak hanya diekspor dalam bentuk bubuk, tetapi juga dalam bentuk produk turunan yang memiliki nilai tambah lebih tinggi.
Dengan langkah ini, Indonesia berupaya memperkuat posisi kratom sebagai komoditas ekspor unggulan sekaligus memberikan manfaat ekonomi lebih besar bagi para petani dan pelaku industri di dalam negeri. (beritasatu)