Isu Reshuffle Kabinet Mencuat, PCO: Yang Tau Waktunya Hanya Presiden
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menanggapi isu reshuffle Kabinet Merah Putih setelah Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan menyingkirkan menteri yang tidak patuh-Ricki Putra Harahap-Beritasatu.com
BELITONGEKSPRES.COM - Isu reshuffle Kabinet Merah Putih kembali mencuat setelah Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya keselarasan di jajaran menterinya. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menegaskan bahwa keputusan perombakan kabinet sepenuhnya berada di tangan presiden.
"Yang paling tahu soal reshuffle di republik ini hanya Pak Presiden. Ini sepenuhnya kewenangan beliau. Jadi, soal kapan waktunya dan siapa yang akan diganti, itu betul-betul hanya presiden yang tahu," ujar Hasan dalam konferensi pers di kantor PCO, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat 7 Februari.
Hasan menepis anggapan bahwa peringatan Prabowo dalam perayaan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) ditujukan kepada individu tertentu di kabinet. Menurutnya, pernyataan tersebut lebih sebagai ajakan untuk menjaga kesolidan pemerintahan.
"Ini bukan peringatan pertama. Presiden sudah beberapa kali menyampaikan hal ini. Yang tidak mau ikut ya silakan di luar. Yang mau ikut, harus menyamakan gerak langkah dengan presiden," ungkapnya.
BACA JUGA:Progres Pembangunan IKN Capai 88 Persen pada 2024, Telan Anggaran Rp 40,29 Triliun
BACA JUGA:KPK: Pimpinan Era Firli Bahuri Enggan Angkat Status Hasto Kristiyanto Sebagai Tersangka
Evaluasi kabinet, kata Hasan, merupakan bagian dari upaya menjaga efektivitas pemerintahan. Siapa pun yang tidak mendukung visi besar presiden akan dievaluasi sesuai kebutuhan.
Di sisi lain, Hasan juga menegaskan bahwa kondisi kabinet saat ini masih berjalan baik. Dalam rapat paripurna terakhir menjelang 100 hari pemerintahan, Prabowo disebut memberikan apresiasi atas kinerja para menterinya.
"Dalam rapat paripurna terakhir, presiden memberikan apresiasi kepada anggota kabinet karena sudah menjalankan arahan dan bekerja dengan baik. Itu juga tercermin dalam approval rating," kata Hasan.
Dukungan publik terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran pun cukup tinggi. Berdasarkan survei yang dilakukan beberapa lembaga, seperti Litbang Kompas (80,9%), Indikator Politik Indonesia (79%), dan Lembaga Survei Indonesia (85%), tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan menunjukkan tren positif.
BACA JUGA:Presiden Prabowo Berikan Isyarat Reshuffle Kabinet Setelah 100 Hari Kerja
"Ini bukti bahwa apresiasi yang diberikan presiden sesuai dengan fakta dan dirasakan oleh masyarakat," pungkas Hasan.
Dengan demikian, reshuffle kabinet bukan sekadar pergantian pejabat, melainkan bagian dari strategi pemerintahan untuk memastikan setiap elemen dalam kabinet tetap selaras dengan visi Presiden Prabowo dalam memimpin Indonesia ke depan. (beritasatu)