Wamendes Sebut Presiden Prabowo Ingin Semua Kebutuhan Pokok MBG Dipasok dari Desa

Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria memberikan keterangan kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (1/2/2025)-Aris Wasita-ANTARA

BELITONGEKSPRES.COM - Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Wamendes PDT) Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa Presiden RI Prabowo Subianto menginginkan agar seluruh kebutuhan pokok bergizi gratis (MBG) dipasok langsung dari desa-desa.

"Pak Prabowo meminta agar kebutuhan MBG sepenuhnya dipasok oleh desa-desa," ujar Riza di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu malam, 1 Februari.

Riza menekankan pentingnya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk bersiap dan aktif terlibat dalam penyediaan kebutuhan pangan MBG. "UMKM dan koperasi juga akan menjadi prioritas dari Badan Gizi Nasional, dengan harapan desa bisa berperan aktif seperti yang disampaikan oleh presiden," tambahnya.

Program ini diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa hingga 4-7 kali lipat, berkat perputaran uang yang terjadi sebagai dampak dari implementasi program MBG. "Kami berharap seluruh desa siap menyambut program ini agar dapat menjadi subjek dalam pembangunan desa," katanya.

BACA JUGA:PT Timah Minta Maaf atas Video Viral Karyawan yang Sindir Pegawai Honorer Antre BPJS

BACA JUGA:Kemkomdigi Rancang Kebijakan Pembatasan Akses Media Sosial Berdasarkan Usia

Riza juga berharap program ini akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Untuk mendukung inisiatif tersebut, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 7 Tahun 2023. Permendes ini menetapkan rincian prioritas penggunaan dana desa, termasuk ketentuan bahwa minimal 20% dari dana desa dialokasikan untuk ketahanan pangan.

"Dana desa mendukung program ketahanan pangan dan swasembada pangan," tambahnya.

Lebih lanjut, Riza mengungkapkan rencana untuk menciptakan desa-desa tematik, seperti kampung cabai, kampung padi, kampung durian, serta desa penghasil ikan gabus dan ikan patin. "Setiap desa harus memanfaatkan potensi yang dimiliki untuk dimajukan, bahkan untuk ekspor. Sudah ada beberapa desa yang mampu melakukan ekspor, dan kami berharap ke depannya semua desa bisa melakukannya," jelasnya.

Dengan berbagai langkah yang diambil, diharapkan dalam lima tahun ke depan, jumlah desa tertinggal dan desa sangat tertinggal dapat terus berkurang. "Kami ingin mengubah desa yang berkembang menjadi desa yang maju dan mandiri," tutup Riza. (antara)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan