Tingkatkan Daya Beli Masyarakat, Kemendag Luncurkan Program Bina Diskon

BELITONGEKSPRES.COM - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengambil langkah proaktif dalam mendukung peningkatan daya beli masyarakat melalui program yang diinisiasi oleh sektor swasta, yaitu Program Belanja di Indonesia dan Diskon (Bina Diskon).

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti menekankan pentingnya momen belanja yang menarik bagi masyarakat dan mendorong dunia usaha untuk memanfaatkan kesempatan ini secara optimal. 

Ia menyatakan, "Program ini sangat krusial karena kita memahami bahwa ada waktu-waktu tertentu ketika minat belanja masyarakat meningkat, sehingga dapat menciptakan efek ganda yang positif, mulai dari peningkatan daya beli hingga pertumbuhan ekonomi nasional."

Roro menegaskan komitmen Kemendag untuk mendukung perkembangan pasar domestik, menjadikannya sebagai salah satu prioritas dalam menjaga keamanan pasar. Ia berharap masyarakat dapat berkontribusi dalam pengembangan industri lokal dengan memilih produk-produk dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

BACA JUGA:OJK Catat Pertumbuhan Pembiayaan P2P Lending Mencapai Rp75,02 Triliun

BACA JUGA:Menteri PPN Sebut Lahan Sehat dan Produktif Kunci Sukses Swasembada Pangan Indonesia

"Harapan kami adalah agar konsumen di dalam negeri, dengan semangat mendukung industri lokal, bisa memperkuat keberadaan UMKM dengan memilih dan memprioritaskan produk dari Indonesia," ujarnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Bidang UMKM Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) sekaligus Ketua Pelaksana Program Bina Diskon, Fetty Kwartati, menyatakan bahwa momen akhir tahun merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan daya beli masyarakat, yang belakangan ini dinilai mengalami penurunan.

"Kami ingin memanfaatkan momentum akhir tahun ini untuk mendorong daya beli masyarakat. Program ini akan menjadi ikon tahunan yang akan diadakan setiap tahun," jelas Fetty.

Bina Diskon dijadwalkan berlangsung pada 20-29 Desember 2024, mencakup berbagai produk, termasuk makanan dan minuman, kafe, restoran, toko serba ada, elektronik, pasar raya, arena permainan, salon, dan lainnya. Diharapkan lebih dari 800 merek dagang di seluruh Indonesia akan terlibat dalam inisiatif ini. (ant)