Bapanas Pastikan Program MBG Tidak Korbankan Kesejahteraan Petani
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi. -Basudiwa Supraja-Beritasatu.com
BELITONGEKSPRES.COM - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, menegaskan komitmen pemerintah untuk memadukan peningkatan gizi masyarakat dengan penguatan ekonomi petani lokal melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ia memastikan bahwa program ini dirancang tanpa mengorbankan kesejahteraan petani, melainkan menjadikan mereka sebagai bagian integral dari rantai pasok.
"Anggaran program MBG diperkirakan sekitar Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per penerima. Dengan pendekatan langsung ke sumber, kita bisa mendapatkan volume besar dengan harga lebih efisien, tanpa merugikan petani," jelas Arief saat ditemui di Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Senin, 16 Desember.
Alih-alih bekerja sama dengan supermarket yang lebih berorientasi pada pasar menengah atas, pemerintah memilih melibatkan petani, peternak, koperasi daerah, dan komunitas lokal sebagai mitra utama.
BACA JUGA:Pemerintah Gelontorkan Rp 265,6 Triliun untuk Menutupi 1 Persen PPN Kebutuhan Pokok
BACA JUGA:Wamenkop Ferry Juliantono Resmikan Koperasi Syarikat Islam untuk Perkuat Ekonomi Rakyat
Pendekatan ini tidak hanya mendukung ekonomi pedesaan tetapi juga memastikan bahan pangan segar dan berkualitas tinggi tersedia untuk program MBG.
"Kita fokus kepada para petani dan peternak, bukan pada rantai distribusi pasar modern. Tentu, kurasi dan standar mutu harus disamakan agar semua pihak diuntungkan," tambah Arief.
Hilirisasi Produksi Pangan untuk Efisiensi
Badan Pangan Nasional saat ini mempersiapkan hilirisasi produksi pangan untuk mendukung keberlanjutan program MBG. Langkah ini melibatkan pengolahan bahan pangan lokal menjadi produk siap konsumsi yang sesuai dengan kebutuhan gizi masyarakat. Dalam implementasinya, Bapanas akan berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional yang dipimpin oleh Prof. Dadan.
"Fokus kami adalah pada kesiapan produksi dan hilirisasi pangan, sementara implementasi program akan ditangani oleh Badan Gizi Nasional. Dengan demikian, kedua institusi saling melengkapi," terang Arief.
BACA JUGA:Program MBG Membuka Peluang Lapangan Kerja bagi 2,5 Juta Orang di 2025
Program MBG tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui akses makanan bergizi, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk memperkuat kedaulatan pangan Indonesia.
Dengan melibatkan petani lokal dalam skala besar, pemerintah berharap dapat menciptakan keseimbangan antara kebutuhan gizi masyarakat dan pengembangan ekonomi agrikultur.