Bitcoin dan Zero-Sum Game, Perdebatan Lama Kembali Mengemuka di 2025
Bitcoin dan Zero-Sum Game: Perdebatan Lama yang Kembali Mengemuka di 2025--(freepik/ai)
Dalam skenario ini, harga bergerak karena aktivitas jual-beli spekulatif. Tidak ada pertambahan nilai intrinsik, hanya pertukaran posisi rugi dan untung antar pelaku pasar.
Contoh klasiknya: saat harga Bitcoin anjlok, mereka yang berhasil menjual lebih awal akan mendapatkan keuntungan.
Sebaliknya, pembeli di harga puncak akan menderita kerugian. Dalam kontrak derivatif, karena tidak ada pertukaran aset fisik, semua keuntungan berasal langsung dari kerugian pihak lain.
Tapi Bitcoin Bukan Sekadar Instrumen Trading
Meskipun aktivitas trading menampilkan pola zero-sum, Bitcoin sejatinya diciptakan untuk tujuan yang jauh lebih luas.
BACA JUGA:Pasokan Bitcoin Menyusut Tajam, Investor Tetap Tahan Jual Meski Sudah Untung Besar!
Teknologi blockchain yang mendasarinya membuka jalan untuk sistem keuangan yang lebih aman, transparan, dan bebas perantara.
Seiring waktu, Bitcoin telah digunakan dalam banyak skenario riil yang menciptakan positive-sum value—di mana lebih dari satu pihak mendapat manfaat dari sistem:
Transfer lintas negara murah dan cepat: Negara-negara seperti Filipina, Ukraina, dan Venezuela menggunakan Bitcoin sebagai alternatif kirim uang dari luar negeri.
Perlindungan terhadap inflasi: Di negara seperti Turki dan Venezuela, masyarakat memanfaatkan Bitcoin untuk melindungi nilai aset dari penurunan mata uang lokal.
Store of Value atau "emas digital": Bitcoin kini dianggap sebagai alat penyimpan nilai dalam jangka panjang, layaknya emas.
Artinya, meski aktivitas perdagangan bersifat spekulatif, Bitcoin secara keseluruhan memberikan kontribusi positif terhadap ekonomi dan masyarakat.
BACA JUGA:Mau Investasi Bitcoin? Kenali Peluang Besar dan Risiko Fluktuasi Harganya
Ekosistem Bitcoin Adalah Positive-Sum Game
Dengan tumbuhnya jumlah pengguna aktif, merchant yang menerima BTC, dan perusahaan berbasis Web3, ekosistem Bitcoin telah menciptakan nilai kolektif. Seperti industri emas yang melibatkan penambang, perajin, pengepul, dan penjual ritel—dunia kripto juga bekerja secara ekosistemik.