Pasokan Bitcoin Menyusut Tajam, Investor Tetap Tahan Jual Meski Sudah Untung Besar!

Pasokan Bitcoin Menyusut Tajam, Investor Tetap Tahan Jual Meski Sudah Untung Besar!--(freepik)
BELITONGEKSPRES.COM – Pasar Bitcoin kembali menarik perhatian pelaku keuangan global. Meski harga Bitcoin (BTC) sempat menembus angka fantastis US$107 ribu dan investor rata-rata telah mencatatkan keuntungan hingga 125%, sebagian besar pemilik aset kripto ini justru memilih untuk tetap menahan atau HODL (Hold On for Dear Life). Apa yang sebenarnya terjadi?
Data on-chain terbaru dari Glassnode mengungkap bahwa tekanan jual terhadap Bitcoin masih sangat rendah. Ini menjadi sinyal kuat bahwa pasar sedang berada dalam fase akumulasi, di mana para pemegang aset enggan melepas BTC mereka, meskipun dalam posisi sangat menguntungkan.
Untung Besar Tapi Tetap Bertahan, Ini Alasannya
Salah satu indikator penting yang menjadi acuan dalam menganalisis perilaku pasar adalah MVRV Ratio (Market Value to Realized Value), yang saat ini menunjukkan posisi keuntungan rata-rata investor mencapai 125%. Dalam kondisi normal, angka ini bisa mendorong aksi ambil untung besar-besaran.
BACA JUGA:Fakta yang Jarang Dibahas, Menguak Tabu dan Mitos Investasi dalam Budaya Indonesia
Namun faktanya, data menunjukkan bahwa realized profit harian hanya mencapai US$872 juta, jauh lebih kecil dibandingkan puncak realisasi keuntungan pada awal tahun 2025. Artinya, meskipun investor "sudah menang banyak", mayoritas tetap memilih untuk menunggu. Mereka menantikan momentum lebih besar untuk keluar dari posisi atau bahkan memperkuat posisi mereka.
14,7 Juta BTC Diam Tak Bergerak Lebih dari 155 Hari
Tingkat akumulasi juga terlihat dari jumlah Bitcoin yang tidak berpindah tangan selama lebih dari 155 hari, yang kini mencapai 14,7 juta BTC—angka tertinggi dalam sejarah jaringan Bitcoin. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak investor yang memilih strategi long-term holding, bukan trading jangka pendek.
Metrik liveliness, yang mencerminkan aktivitas transfer Bitcoin di jaringan, juga mengalami penurunan. Wallet besar yang membeli saat harga BTC menembus US$100 ribu pada Januari 2025 pun hingga kini belum menunjukkan aktivitas jual, memperkuat narasi bahwa mereka melihat prospek jangka panjang yang menjanjikan.
Investor Institusional Tetap Masuk Lewat ETF Spot Bitcoin
Di sisi lain, aliran dana dari investor institusi tetap stabil dan sehat. Rata-rata aliran dana ke dalam ETF spot Bitcoin dalam tujuh hari terakhir berada di kisaran US$298 juta, menandakan minat besar dari lembaga keuangan.
BACA JUGA:Mau Investasi Bitcoin? Kenali Peluang Besar dan Risiko Fluktuasi Harganya
Tidak hanya itu, cadangan stablecoin seperti USDT dan USDC juga masih dalam kondisi prima, artinya kekuatan beli di pasar belum melemah. Ini menandakan bahwa pasar memiliki likuiditas yang cukup untuk mendorong reli harga selanjutnya, asalkan tidak muncul tekanan jual besar secara tiba-tiba.
Apakah Ini Pertanda Awal Bullrun Baru?