Dapur SPPG Kelapa Kampit 1 Buka Lapangan Kerja, Perkuat Kolaborasi Lintas Sektor

KELAPA KAMPIT, BELITONGEKSPRES.COM – Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG di Kecamatan Kelapa Kampit tak hanya menghadirkan makanan bergizi bagi ribuan pelajar.

SPPG Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tersebut juga membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar Kabupaten Belitung Timir (Beltim), serta menguatkan kolaborasi lintas sektor.

Hal ini terlihat dari operasional Dapur SPPG Kelapa Kampit 1 yang resmi diluncurkan oleh Wakil Bupati Belitung Timur, Khairil Anwar, pada Senin (6/10/2025) di Desa Mentawak.

Peresmian ini turut dihadiri oleh Anggota DPRD Kabupaten Beltim Oscar Habib, Camat Kelapa Kampit Yudi Brahma, serta jajaran Kepala Desa.

BACA JUGA:Dapur SPPG Kelapa Kampit Dorong Ketahanan Pangan Lokal Lewat Serapan Produk Petani

Kepala Dapur SPPG Kelapa Kampit 1, Fasih Hardian, menegaskan bahwa sejak awal, pengelolaan dapur mengedepankan pemberdayaan masyarakat setempat.

“Kami melibatkan warga lokal dalam kegiatan memasak dan distribusi makanan. Mereka mendapatkan penghasilan harian yang membantu ekonomi keluarga,” jelas Fasih.

Pihak dapur juga menjalin kerja sama dengan Puskesmas setempat dalam memastikan standar kesehatan para relawan yang bertugas.

"Meski biaya cek kesehatan ditanggung pribadi, ini bentuk tanggung jawab karena mereka harus dalam kondisi sehat saat melayani anak-anak,” tambahnya.

BACA JUGA:Wabup Beltim Resmikan Dapur SPPG Kelapa Kampit 1, Layani 2.456 Siswa Penerima Manfaat

Program MBG di Kelapa Kampit menunjukkan model kolaborasi yang solid antara pemerintah daerah, kecamatan, desa, tenaga kesehatan, hingga warga biasa.

Menurut Camat Kelapa Kampit, Yudi Brahma, ini adalah kekuatan yang harus dijaga. “Program ini bukan hanya soal makanan, tapi sinergi semua unsur. Tapi tetap, kualitas makanan dan kecukupan gizi tidak boleh diabaikan,” ujarnya.

Siapkan Distribusi untuk 5.500 Penerima Manfaat

Untuk tahap awal, dapur telah mendistribusikan makanan kepada 2.456 siswa dari 27 sekolah di Kelapa Kampit. Ke depan, jumlah penerima manfaat ditargetkan mencapai 5.500 orang, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan batita.