Proyek Siring di Tanjung Binga Dinilai Asal-asalan, Temuan Anggota DPRD Belitung

Senin 04 Nov 2024 - 22:53 WIB
Reporter : Ainul Yakin
Editor : Yudiansyah

SIJUK, BELITONGEKSPRES.COM - Anggota DPRD Kabupaten Belitung Suherman alias Awat mengkritisi pembangunan siring atau saluran air sepanjang 300 meter di Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Sijuk.

Suherman menilai, pembangunan siring di Desa Tanjung Binga yang menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2024 ini asal-asalan, alias asal jadi.

Selain itu tidak ada papan proyek di lokasi proyek, sehingga masyarakat tidak mengetahui berapa anggaran yang dikeluarkan dalam pembangunan siring tersebut. 

Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, pembangunan siring di Tanjung Binga, sudah lama direncanakan. Berbagai proses telah dilakukan termasuk musrembang hinga bertahun-tahun. 

BACA JUGA:KPU Belitung Periksa Barang Bawaan Petugas Sortir dan Pelipat Surat Suara Pilkada 2024

BACA JUGA:Yayasan Rudi Center Operasi Katarak Gratis, Bantu Masyarakat Pulau Belitung

"Hingga akhirnya dibangunlah siring atau saluran air tersebut, tepatnya sekitar tiga minggu yang lalu," kata Suherman kepada Belitong Ekspres, Senin 4 November 2024.

Selama proses pengerjaan, dia terus memantau. Sebab anggaran yang digunakan dalam pembangunan itu menggunakan APBN. Sehingga dia sebagai wakil rakyat berhak untuk melakukan pengawasan. 

Selama melakukan pemantauan, Awat melihat adanya kejanggalan dalam proses pembangunan siring tersebut. Bahkan para tukang (pekerja) asal-asalan saat melakukan pekerjaan. 

"Seperti pencampuran semen dan pasir asal-asalan tanpa adanya takaran. Misalnya berapa arko pasir dan berapa kilogram semen. Lalu pasir besar ditimpakan semen setelah itu baru diaduk tanpa menggunakan molen," jelasnya. 

BACA JUGA:Wahyu Arifin Jabat Ketua Gapabel Periode 2024-2028, Gantikan Yuda Pratama

BACA JUGA:Tak Gentar Dilaporkan Balik ke Polres Belitung, Pengacara Arif Punya Bukti dan Saksi Kuat

Menurutnya pekerjaan tersebut akan berdampak terhadap hasil pembangunan siring. Namun yang bisa menentukan hasil bangunan tersebut baik atau tidaknya hanyalah ahli. 

Setelah melihat langsung pekerjaan tersebut, dirinya mencari Satuan Kerja (Satker) proyek siring tersebut. Hingga akhirnya dapatlah seorang pejabat Satker di Belitung yang bernama Sajad. 

"Pada saat dihubungi, belum ada balasan. Kita mempertanyakan proses pembangunan tersebut. Ini uang negara, jadi pekerjaannya jangan asal-asalan," ungkapnya. 

Kategori :