KBRI Kairo dan Sulawesi Tengah Kolaborasi Tingkatkan Ekspor Udang Vaname ke Mesir

Kamis 24 Oct 2024 - 18:58 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - Atase Perdagangan Kairo, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Tengah sedang bekerja sama untuk meningkatkan ekspor udang vaname dari Indonesia ke pasar Mesir.

Duta Besar Indonesia untuk Mesir, Lutfi Rauf, mengungkapkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk memperkuat ekspor udang vaname ke Mesir. Salah satu langkah konkret adalah dengan mengunjungi tambak budidaya udang vaname PT EPU di Sulawesi Tengah.

"Kunjungan ini menandakan dukungan pemerintah terhadap PT EPU, yang siap menyediakan produk udang vaname untuk memenuhi permintaan lokal dan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pasar Timur Tengah, khususnya Mesir," jelas Lutfi dalam keterangan yang dirilis di Jakarta pada hari Kamis.

Lutfi menambahkan bahwa udang vaname hasil budidaya merupakan salah satu produk perikanan unggulan Indonesia yang sangat diminati di pasar Mesir. Ia juga mencatat bahwa Mesir adalah pasar yang menjanjikan bagi produk-produk unggulan Indonesia, termasuk udang vaname.

BACA JUGA:Prabowo Komitmen Tingkatkan Ekonomi Rakyat, UMKM dan Pengusaha Lokal jadi Prioritas

BACA JUGA:Soal Kabinet Gemuk, Prabowo: Saya Menyadari, Tapi Ini Adalah Bangsa yang Besar

“Ini menunjukkan bahwa udang vaname Indonesia memiliki kualitas dan daya saing yang sangat baik. Kami berharap momentum ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan volume ekspor ke Mesir,” ujar Lutfi.

Di sisi lain, Atase Perdagangan Kairo, M. Syahran Bhakti S, menyatakan bahwa penerapan sistem digitalisasi data operasional yang memperhatikan keberlanjutan usaha dan lingkungan dapat memberikan keuntungan.

"Upaya ini diharapkan dapat menarik minat pembeli potensial dari Mesir dan negara-negara tetangga," jelas Syahran.

Ia melanjutkan bahwa nilai ekspor produk perikanan dan hasil laut Indonesia dengan kode sistem harmonisasi HS 1604 ke Mesir pada tahun 2023 mencapai 2 juta dolar AS, setara dengan Rp30 miliar. Sementara itu, ekspor produk ikan beku dengan kode sistem harmonisasi 0303 menghasilkan 855 ribu dolar AS, atau sekitar Rp13,2 miliar. (ant)

Kategori :