BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, mengungkapkan harapannya agar kecepatan internet di Indonesia bisa mencapai 100 Mbps dalam lima tahun mendatang. Dalam rilis persnya, Budi Arie menjelaskan, "Kami menargetkan pencapaian 100 Mbps dalam lima tahun ke depan."
Selama satu dekade terakhir, infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia telah mengalami kemajuan signifikan, dengan kecepatan internet meningkat dari 2,5 Mbps pada tahun 2014 menjadi 25 Mbps di tahun 2024.
Namun, Budi Arie mengakui bahwa tantangan utama masih ada, yaitu ketidakmerataan konektivitas antara daerah perkotaan dan pedesaan.
Menurutnya, salah satu penyebab masalah ini adalah proyek pembangunan base transceiver station (BTS) yang terhambat.
BACA JUGA:Makan Malam Bersama, Jokowi dan Prabowo Diskusikan Keberlanjutan Pemerintahan
BACA JUGA:Prabowo Subianto: Kesejahteraan Hakim Kunci Membangun Peradilan Bebas Korupsi
“Presiden Jokowi memberikan instruksi langsung kepada saya untuk menangani masalah hukum dan teknis terkait pembangunan BTS 4G. Kami harus menyelesaikan dua aspek ini, dengan masalah hukum tetap diproses dan isu teknis ditangani secepat mungkin,” jelasnya.
Dia menekankan pentingnya melanjutkan proyek BTS 4G, mengingat hak masyarakat untuk mendapatkan akses sinyal dan konektivitas yang memadai.
Sejak menjabat pada 17 Juli 2023, Budi Arie telah mengambil langkah-langkah untuk mempercepat penyelesaian proyek BTS 4G dengan membentuk Satuan Tugas Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), yang melibatkan berbagai kementerian dan lembaga terkait.
Selain itu, kementerian juga melakukan koordinasi intensif dengan Forkopimda, termasuk TNI-Polri, khususnya di daerah Papua, di mana pembangunan BTS 4G belum sepenuhnya selesai. "Di luar Papua, semua proyek sudah rampung, namun di Papua, ada beberapa yang progresnya mencapai 91 persen," katanya.
BACA JUGA:Mensesneg Pastikan Jokowi Pasti Hadir di Pelantikan Prabowo-Gibran
BACA JUGA:Akhiri Masa Jabatannya, Jokowi: Saya akan Pulang ke Solo Tanggal 20 Oktober Sore
Budi Arie menjelaskan bahwa pembangunan BTS 4G di Papua menghadapi tantangan tersendiri, baik dari segi geografis maupun masalah keamanan. Dia merujuk pada insiden penembakan dan teror terhadap pekerja yang terlibat dalam proyek tersebut, yang mengakibatkan penundaan kegiatan.
Kementerian Kominfo pun telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk menjaga infrastruktur telekomunikasi yang telah dibangun, agar tetap berfungsi dengan baik. "Setelah infrastruktur dibangun, seringkali dirusak. Kami mengingatkan bahwa akses ini adalah hak masyarakat, sehingga fasilitas umum ini perlu dirawat bersama," tuturnya.
Hingga Juni 2024, BAKTI Kementerian Kominfo telah berhasil membangun 6.663 BTS 4G yang aktif dan menyediakan 18.697 titik akses internet untuk pelayanan publik, mencakup berbagai sektor seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi. (ant)