Dealer Mobil China Alami Kerugian Besar Rp 297 Triliun, Persaingan Harga Memanas

Jumat 27 Sep 2024 - 23:25 WIB
Reporter : Yudiansyah
Editor : Yudiansyah

BELITONGEKSPRES.COM - Dealer mobil di China mengalami masa sulit sepanjang Januari hingga Agustus 2024. Total kerugian mereka mencapai 138 miliar yuan atau sekitar Rp 297 triliun.

Angka kerugian tersebut tentunya mengejutkan, dan banyak pihak menduga penyebab utamanya adalah persaingan harga yang semakin gila-gilaan.

Berdasarkan laporan dari China Automobile Dealers Association (CADA), yang dilansir Jumat 27 September 2023, dealer di China sedang menghadapi tekanan besar.

Konsumen yang daya belinya menurun membuat penjualan mobil tak secepat yang diharapkan, sementara produsen terus mendorong dealer untuk menumpuk stok.

BACA JUGA:Xiaomi Perluas Sayap di Industri Mobil Listrik dengan Pembangunan Pabrik Baru

BACA JUGA:Kenalan dengan Luxeed R7: SUV Listrik Terbaru Penantang Tesla Model Y

Tekanan ini membuat banyak dealer China kekurangan modal dan terpaksa menjual mobil dengan diskon besar, meskipun itu berarti menjual di bawah harga pasar.

Tentu saja, semakin banyak mobil terjual dengan harga yang terlalu murah, semakin besar kerugian yang dialami dealer mobil China tersebut.

Laporan CADA juga menegaskan pentingnya adanya dukungan finansial dari pemerintah.

Mereka berharap lembaga keuangan bisa memberikan bantuan berupa pinjaman kepada dealer yang kesulitan, serta insentif bagi konsumen agar pasar otomotif bisa kembali stabil.

BACA JUGA:PLN EV Conversion Race 2024: Balap Motor Konversi Listrik Pertama Digelar di Sentul

BACA JUGA:Wuling Berencana Produksi MAGIC Battery untuk Kendaraan Listrik di Indonesia

Kerja sama antara dealer dan lembaga keuangan dianggap bisa jadi solusi untuk mengurangi dampak perang harga yang terus berlanjut.

Bagi industri otomotif China, 2024 tampaknya bukan tahun yang mudah, dan langkah-langkah strategis perlu segera diambil untuk menghindari kerugian lebih lanjut.

Kategori :