BELITONGEKSPRES.COM - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan bahwa penyerapan beras domestik oleh Perum Bulog telah mencapai 908 ribu ton sejak awal tahun hingga minggu ketiga September 2024. Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan, memberikan harapan untuk penyerapan yang lebih besar di akhir tahun.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa tren positif ini telah terlihat sejak 2022, ketika penyerapan beras mencapai 994 ribu ton, dan semakin meningkat menjadi 1 juta ton pada 2023.
Menurutnya, pemerintah berkomitmen untuk menjaga kesejahteraan petani lokal. Dengan dukungan Bapanas dan Bulog, hasil panen petani diserap dan disalurkan melalui berbagai program intervensi, termasuk bantuan pangan beras non-tunai (BPNT) yang memberikan 10 kilogram beras kepada setiap keluarga penerima.
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Wahyu Suparyono, mengungkapkan rencana untuk melakukan pengadaan beras dalam negeri sebanyak 600.000 ton.
BACA JUGA:Mengatasi Harga Beras Mahal, Prabowo Diminta Pilih Kepala Bapanas yang Berkompeten
BACA JUGA:Kemenkop UKM Gelar Pelatihan Kewirausahaan Bagi Penyandang Disabilitas
Dia berharap bahwa pengadaan ini dapat memenuhi kebutuhan penyangga pangan nasional dengan harga yang wajar, mencakup baik beras bersubsidi (PSO) maupun beras komersial.
Wahyu juga meminta agar Bapanas dapat memberikan fleksibilitas harga dalam jangka waktu tertentu untuk mendukung kolaborasi dengan asosiasi seperti Perpadi, HKTI, dan KTNA dalam upaya memperkuat stok beras nasional.
Dengan harga patokan beras di angka Rp11.000/kg, dia berharap adanya kerjasama yang lebih erat antara pemerintah dan pelaku industri untuk menciptakan harga yang menguntungkan bagi petani dan penggilingan, sehingga dapat berkontribusi pada stabilitas pangan di Indonesia. (ant)