BELITONGEKSPRES.COM - Tim Monster Energy Yamaha terus mencari cara untuk kembali ke puncak performa di MotoGP. Kali ini, pabrikan asal Jepang tersebut sedang mengembangkan mesin V4, teknologi yang selama ini digunakan oleh pabrikan Eropa seperti Ducati, untuk bersaing di kancah balap.
Sejak awal era MotoGP, Yamaha dikenal menggunakan mesin empat silinder segaris (Inline4). Namun, kini Yamaha mulai menjajaki kemungkinan beralih ke mesin V4. Direktur pelaksana Yamaha Racing, Lin Jarvis, dalam sebuah wawancara dengan MotoGP.com, mengungkapkan bahwa pengembangan mesin V4 sedang dalam proses.
Walau belum ada kepastian kapan mesin ini akan debut di lintasan, Jarvis memberikan indikasi bahwa V4 bisa siap untuk diuji di pertengahan tahun depan. "Mesin ini sudah diuji di laboratorium, dan proyeknya berjalan sesuai jadwal," kata Jarvis.
Ia juga menjelaskan bahwa Yamaha telah lama mempertimbangkan pengembangan mesin V4, terutama sejak Suzuki—sesama pengguna mesin Inline4—mundur dari MotoGP, menjadikan Yamaha satu-satunya tim yang masih menggunakan konfigurasi mesin tersebut. "Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknis di MotoGP sangat pesat, dan kami harus mengikuti tren untuk tetap kompetitif," tambahnya.
BACA JUGA:Pemerintah Siapkan 200 Shuttle Bus Gratis Menuju Sirkuit Mandalika
BACA JUGA:Jelang Balapan MotoGP Indonesia, Logistik Mulai Tiba Secara Bertahap di Sirkuit Mandalika
Meski yakin bahwa mesin Inline4 masih memiliki potensi untuk dikembangkan lebih lanjut, Jarvis mengakui pentingnya memahami keunggulan V4, terutama menjelang regulasi MotoGP tahun 2027. "Kami harus mengetahui sepenuhnya potensi V4 dibandingkan dengan Inline4," ujarnya.
Proses pengembangan mesin V4 Yamaha sudah berjalan dan tengah diuji coba, meskipun belum diuji di motor balap. "Ketika V4 terbukti lebih cepat daripada Inline4, kami akan menggunakannya. Saat ini, kami sedang terbuka untuk berbagai kemungkinan, termasuk menyiapkan diri menghadapi era 850cc di masa depan," ungkap Jarvis.
Yamaha tampaknya siap mengambil langkah penting dalam strategi teknologinya di MotoGP, menunggu momen tepat untuk memperkenalkan mesin yang bisa membawa mereka kembali ke performa puncak. (dis)