Setelah meninggalkan Barcelona, Suarez bergabung dengan Atletico Madrid dan membantu klub tersebut memenangkan La Liga musim 2020-2021.
Kariernya kemudian berlanjut ke Gremio sebelum akhirnya bergabung dengan Inter Miami di Major League Soccer, di mana ia bersatu kembali dengan mantan rekan-rekan satu timnya di Barcelona seperti Lionel Messi, Jordi Alba, dan Sergio Busquets.
BACA JUGA:Liverpool Raih Kemenangan Ketiga Usai Permalukan MU 3-0 di Old Trafford
BACA JUGA:Bawa Madrid Menang Atas Real Betis, Mbappe Cetak Dua Gol Perdana di Santiago Bernabeu
Secara keseluruhan, Suarez telah mencetak 509 gol dalam 827 pertandingan di level klub. Sementara di tim nasional Uruguay, ia telah mencetak 69 gol dalam 142 pertandingan dan memainkan peran penting dalam kemenangan Uruguay di Copa America 2011.
"Saya tidak akan menukar trofi Copa America itu dengan apapun. Itu adalah momen terbaik dalam karier saya," ujarnya.
Namun, kariernya di tim nasional juga diwarnai oleh beberapa kontroversi. Salah satu yang paling terkenal adalah insiden di Piala Dunia 2010 ketika ia dengan sengaja menahan bola dengan tangannya untuk mencegah Ghana mencetak gol di perempat final, yang akhirnya membuatnya mendapat kartu merah, meskipun Uruguay berhasil melaju ke semifinal setelah penalti Ghana gagal.
Pada Piala Dunia 2014, Suarez kembali mencuri perhatian dunia ketika ia menggigit bek Italia Giorgio Chiellini, yang berujung pada larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama empat bulan.
Insiden serupa juga terjadi saat ia bermain untuk Liverpool, di mana ia menggigit bek Chelsea Branislav Ivanovic pada tahun 2013 dan gelandang PSV Otman Bakkal saat masih membela Ajax pada tahun 2010.
Di luar insiden gigitan, Suárez juga pernah terlibat kasus rasisme terhadap bek Manchester United, Patrick Evra, yang membuatnya mendapat sanksi larangan bermain dalam delapan pertandingan pada tahun 2011 saat masih bermain untuk Liverpool. (ant)