JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Kepindahan Kylian Mbappe ke Real Madrid telah menjadi isu besar di dunia sepak bola selama dua tahun terakhir. Salah satu masalah utama adalah utang gaji dari Paris Saint-Germain (PSG) yang belum dibayar.
PSG masih memiliki utang gaji selama dua bulan, senilai 80 juta euro atau sekitar Rp 1,4 triliun, kepada Mbappe.
Fayza Lamari, ibu dari Kylian Mbappe, kini berencana membawa PSG ke pengadilan untuk menuntut pembayaran gaji yang belum diterima anaknya. Kepindahan Mbappé ke klub raksasa Spanyol tersebut hampir dipastikan setelah kontraknya dengan PSG berakhir.
Awal minggu ini, para penggemar akhirnya melihat akhir dari saga transfer ini saat Kylian Mbappe diperkenalkan sebagai pemain baru Real Madrid, setelah klub tersebut mengonfirmasi kepindahannya bulan lalu.
BACA JUGA:Manchester United Resmi Rekrut Bek Muda Berbakat Leny Yoro dari Lille
BACA JUGA:Peringkat FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Naik ke Posisi 133
Mbappe, yang sebelumnya memperkuat PSG, kini bergabung dengan Real Madrid sebagai pemain bebas transfer setelah kontraknya dengan PSG tidak diperpanjang.
Namun, meskipun Mbappe telah resmi meninggalkan PSG, masalah terkait kontraknya dengan klub Prancis tersebut belum sepenuhnya terselesaikan. Pihak Mbappe menuduh PSG masih memiliki utang yang harus dibayar dan berusaha menyelesaikan masalah ini secepatnya.
Fayza Lamari, dalam wawancaranya dengan Le Parisien, mengungkapkan kemungkinan bahwa mereka akan menuntut PSG di pengadilan. "Masalah ini masih berlanjut dan sekarang berada di tangan perwakilan Kylian Mbappe," kata Fayza Lamari seperti dikutip AS. "Saya yakin PSG akan segera menyelesaikan masalah ini. Kami baru saja menerima surat dari mereka."
Fayza Lamari berharap situasi ini tidak mengurangi kenangan positif yang dimiliki Kylian Mbappe tentang PSG.
BACA JUGA:Real Madrid Resmi Perpanjang Kontrak Lucas Vazquez Sampai 2025
BACA JUGA:Erling Haaland Ungkap Ingin Gabung Real Madrid pada 2025
"Saya ingin kita mengingat hal-hal positif tentang PSG. Meskipun tahun ini penuh tantangan, bermain di Parc des Princes dan di kota Anda selalu menyenangkan. Seperti dalam hubungan, tidak selalu mulus, ada pasang surut, tetapi dalam enam bulan ke depan, saya berharap semuanya akan membaik," ujarnya.
Fayza Lamari menekankan bahwa jika masalah ini tidak dapat diselesaikan secara damai, mereka tidak akan ragu untuk membawa kasus ini ke pengadilan.
"Jika kami tidak memiliki pilihan lain selain ke pengadilan, maka itu yang akan kami lakukan. Saya sangat berharap PSG segera menghormati kontrak yang kami tandatangani dua tahun lalu dan melunasi gaji anak saya," katanya.