BELITONGEKSPRES.COM - Cegukan, yang sering dialami sebagai sentakan pada bagian kerongkongan, merupakan kondisi umum yang bisa terjadi pada siapa saja.
Banyak orang menganggap cegukan sebagai hal sepele karena sering terjadi, terutama setelah makan dengan tergesa-gesa. Cegukan tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tetapi juga sering dialami oleh bayi dan anak-anak. Sebenarnya, apa itu cegukan?
Prof. Dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), menjelaskan bahwa cegukan adalah kondisi di mana otot diafragma mengalami kejang.
Durasi cegukan dapat bervariasi, dari yang hanya berlangsung sebentar hingga yang bisa bertahan sepanjang hari.
Menurut dr. Ari, cegukan terjadi karena adanya tekanan pada diafragma. Banyak faktor yang bisa menyebabkan cegukan, salah satunya adalah masalah pencernaan.
BACA JUGA:5 Obat yang Efektif Untuk Mengatasi Pilek dengan Bahan Alami Rumahan
BACA JUGA:Selain Bumbu Masak, Ini Manfaat Tersembunyi Kemiri untuk Kesehatan dan Kecantikan
“Cegukan bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa karena adanya masalah dengan asam lambung atau akibat aktivitas yang berlebihan seperti banyak berbicara, yang menyebabkan udara masuk terlalu banyak,” kata dr. Ari kepada JawaPos.com beberapa waktu lalu.
Cegukan paling umum terjadi saat seseorang makan dengan terburu-buru. Selain itu, cegukan juga dapat dipicu oleh stres dan kelelahan. Lebih lanjut, dr. Ari mengungkapkan bahwa cegukan bisa menjadi indikasi adanya masalah pada ginjal. “Pasien yang memiliki penyakit ginjal di rumah sakit seringkali mengalami cegukan,” ujarnya.
Meskipun cegukan biasanya tidak berbahaya jika berlangsung dalam waktu singkat, kondisi ini perlu diwaspadai jika berlangsung lebih dari 24 jam. “Jika cegukan sudah berkepanjangan lebih dari 1x24 jam, sebaiknya segera ditangani oleh dokter,” tegasnya.