Pembangunan Beach Club Raffi Ahmad Ditentang, Diteken Lebih dari 34 Ribu Petisi

Selasa 11 Jun 2024 - 21:18 WIB
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - Kabar mengenai rencana Raffi Ahmad membangun beach club di Gunungkidul kembali mencuat pada pertengahan tahun 2024, setelah sebelumnya mendapat pertentangan dari WALHI Jogjakarta sejak tahun lalu. 

Kali ini, kontroversi muncul dengan adanya petisi online di situs change.org yang menolak pembangunan tersebut.

Petisi berjudul "Tolak Pembangunan Resort Raffi Ahmad di Gunungkidul!" dibuat oleh Muhammad Raafi dan telah mendapatkan lebih dari 35 ribu tanda tangan. Raafi menentang proyek ini karena lokasinya berada di kawasan lindung geologi Kawasan Bentangan Alam Karst (KBAK) Gunung Sewu yang tidak seharusnya dibangun.

"Kata WALHI Jogja, dampak negatif pembangunan resort di Gunungkidul berupa: kekeringan, krisis air bersih, kerusakan karst, serta banjir dan longsor," ujar Raafi dalam petisinya.

Sebagai warga Jogjakarta, Raafi melihat bahwa Gunungkidul sudah mulai mengalami krisis air. Ia khawatir bahwa pembangunan resort akan memperparah kondisi tersebut.

BACA JUGA:Jeep Rubicon Wrangler Mario Dandy yang Dilelang Laku Terjual, Segini Harganya

BACA JUGA:Hotman Paris Usulkan Tim Pencari Fakta Terkait Kasus Kematian Vina Cirebon

"Kok bisa sih Bupati Gunungkidul Sunaryanta kasih izin bangun resort? Padahal kata WALHI Jogja, proyek itu belum ada Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) nya," tuturnya.

Raafi juga menambahkan bahwa pembangunan resort tersebut tidak akan menguntungkan masyarakat setempat, melainkan hanya menguntungkan investor dan pengusaha.

"Masyarakat cuma dapat yang nggak enaknya saja. Makanya lewat petisi ini, saya meminta rencana pembangunan proyek resort dan beach club di Gunungkidul dibatalkan," ujarnya.

Selain itu, Raafi meminta Bupati Gunungkidul Sunaryanta untuk memperketat pemberian izin hotel dan resort, terutama di kawasan bentang alam karst yang harus dilindungi.

JawaPos.com berusaha menghubungi Prio Bagja Anugrah dari manajemen Raffi Ahmad untuk meminta tanggapan atas adanya petisi online ini, namun belum mendapat respons.

Kategori :