Satgas ASI IDAI menekankan bahwa promosi atau pemberian ASI beku kering (freeze-dried) kepada bayi harus dilakukan dengan hati-hati.
BACA JUGA:Jangan Takut Perut Buncit! Ini 7 Cemilan Sehat yang Rendah Kalori, Cocok untuk Kamu yang Sedang Diet
BACA JUGA:Waspada Jika Mengalami Gejala Ini, Bisa Jadi Tanda Awal Risiko Gagal Jantung
Hal ini terutama berlaku bagi bayi-bayi dengan kondisi medis khusus, seperti bayi prematur atau yang memiliki gangguan kekebalan tubuh serta penyakit kronis.
Selain itu, proses freeze-drying dapat menghilangkan zat-zat aktif yang menjadi keunggulan ASI, sehingga perlu dipertimbangkan dengan matang sebelum diterapkan.
Betul, meskipun proses tersebut dianggap mampu mempertahankan struktur molekul susu, suhu tinggi yang digunakan dalam proses pengeringan dapat memengaruhi rasa dan kualitas ASI.
Selain itu, metode ini tidak melibatkan prosedur pasteurisasi yang bertujuan untuk mengeliminasi bakteri berbahaya.
"Dalam hal ini, pasteurisasi sengaja dihindari untuk menjaga probiotik vital yang ada dalam ASI," ujarnya.
Risiko kontaminasi merupakan ancaman yang signifikan, terutama saat air ditambahkan pada bubuk ASI beku kering sebelum dikonsumsi oleh bayi.
BACA JUGA:Revitalisasi Layanan Kesehatan Indonesia: Inovasi AI Generatif Bersama Google Cloud
BACA JUGA:Manfaat dari 10 Makanan Sumber Protein Nabati Terbaik untuk Diet Sehat
Selain itu, penting untuk dicatat bahwa produk ASI beku kering ini termasuk dalam kategori Rada'ah. Hal ini menjadi perhatian khusus bagi umat Islam karena dapat memengaruhi penetapan hubungan mahram yang disebabkan oleh persusuan antara ibu dan anak yang bukan dari kandungannya.
Jika ASI bubuk direkonstitusi dan berubah menjadi mirip susu dalam tampilan, warna, dan rasa, maka prinsip Rada'ah berlaku bagi semua yang terlibat. Namun, teknik freeze-drying yang digunakan untuk menghasilkan ASI bubuk ini masih relatif baru.
Oleh karena itu, dampak pasti dari pengeringan beku terhadap komponen penting ASI saat ini masih belum dipahami sepenuhnya.
"Tanpa bukti penelitian yang memadai, hingga saat ini belum jelas apakah freeze-dryed ASI memiliki rasio protein, lemak, karbohidrat yang tepat sebagai sumber nutrisi penting yang dibutuhkan bayi, berikut zat aktif untuk kekebalan tubuh dan tumbuh kembang bayi,” ungkap dr Naomi.
Tambahan lagi, karena belum ada cukup bukti dari penelitian ilmiah, tidak ada aturan atau rekomendasi penggunaan yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan seperti CDC, AAP, dan FDA.