5. Kelola Berat Badan
BACA JUGA:Bunda Harus Paham! Tips Memilih Camilan Sehat Untuk Anak, Perhatikan Juga Nutrisinya
BACA JUGA:Daftar Makanan Kaya Vitamin A untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Obesitas merupakan faktor risiko untuk stroke. Menjaga berat badan ideal dapat mengurangi tekanan pada jantung dan pembuluh darah, serta membantu mengurangi risiko stroke.
6. Kontrol Tekanan Darah Secara Rutin
Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko utama penyebab stroke. Penting untuk memeriksa tekanan darah secara rutin dan berkonsultasi dengan dokter mengenai langkah-langkah penanganannya jika diperlukan.
7. Kontrol Kadar Gula Darah
Penderita diabetes harus menjaga kadar gula darah dengan mematuhi pengobatan dan pola makan sehat, karena diabetes yang tidak terkontrol dapat meningkatkan risiko stroke.
8. Kelola Stres
Stres yang tidak terkelola dapat meningkatkan tekanan darah dan berdampak pada kesehatan jantung. Anda dapat mengurangi stres dengan melakukan praktik teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi.
9. Periksa Kesehatan Secara Rutin
Pemeriksaan kesehatan secara rutin memungkinkan deteksi dini faktor risiko stroke seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan diabetes. Dengan deteksi dini, penyakit tersebut bisa ditangani dengan lebih baik, sehingga risiko terkena stroke dapat dikurangi.
BACA JUGA:Napas Ngos-ngosan Ketika Menaiki Tangga? Ketahui Penyebabnya dan Cara Mengatasinya
10. Kenali Gejala Stroke
Mengenali gejala stroke sejak dini penting untuk mendapatkan penanganan secepatnya. Beberapa gejala stroke yang perlu diwaspadai antara lain:
- wajah turun sebelah
- lengan lemah sebelah
- bicara pelo atau bicara tidak jelas
- tangan tidak kuat menggenggam
- hilang keseimbangan
- sakit kepala mendadak dan berat