Membuka Kembali Catatan Penanganan Pandemi Oleh KBRI Kuala Lumpur

Minggu 02 Nov 2025 - 21:13 WIB
Oleh: Rangga Pandu Asmara Jingga

Kita tentu masih mengingat pandemi Covid-19 yang mewabah antara tahun 2020 hingga 2023, menjadi pukulan berat bagi masyarakat di seluruh dunia.

Kesulitan dirasakan dan dilihat langsung setiap orang. Ratusan juta nyawa hilang akibat pandemi tersebut.

Begitu banyak kisah yang bisa memberikan pembelajaran bagi kita selama pandemi, tidak terkecuali penanganan pandemi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kuala Lumpur (KBRI KL).

KBRI KL saat itu mesti menangani sedikitnya tiga juta jiwa warga negara Indonesia yang sebagian besar merupakan pekerja migran.

ANTARA berupaya mengangkat cerita penanganan pandemi Covid-19 oleh KBRI KL, berdasarkan penuturan langsung Duta Besar RI untuk Malaysia Hermono di penghujung masa tugasnya sebagai Dubes, agar dapat menjadi rekam jejak dan catatan sejarah guna pembelajaran di masa-masa mendatang.

BACA JUGA:Formula Presiden Prabowo Dari APEC Gyeongju untuk Dunia

Dubes Hermono dalam sesi wawancara khusus dengan ANTARA di Kuala Lumpur, Oktober 2025, menceritakan awal penugasannya sebagai Duta Besar RI untuk Malaysia di masa pandemi Covid-19.

Penugasan itu merupakan penugasan keduanya di Negeri Jiran. Sebelumnya ia pernah menjadi Wakil Duta Besar RI untuk Malaysia selama dua tahun, pada 2013-2015, sebelum pindah ke Jakarta sebagai Sekretaris Utama Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).

Hermono juga sempat bertugas sebagai Duta Besar RI untuk Spanyol pada 2018-2020, tapi akhirnya ditugaskan sebagai Dubes di Malaysia karena pandemi Covid-19 merebak dan terjadi kekosongan jabatan duta besar di Negeri Jiran.

Kementerian Luar Negeri RI memandang perlu ada pengisian jabatan duta besar untuk Malaysia secara segera, guna menangani pandemi yang semakin mengkhawatirkan kala itu.

Nama Hermono pun keluar sebagai salah satu opsi kuat. Pengalamannya sebagai wakil duta besar dan sebagai sestama BNP2TKI menjadi pertimbangan.

BACA JUGA:Arah Baru Digitalisasi Pariwisata Indonesia

Akhirnya, walau baru menjabat sekitar dua tahun sebagai Dubes di Spanyol, Hermono kemudian ditugaskan pindah ke Malaysia, dalam sebuah penugasan yang sangat mendadak, dengan status darurat.

“Kemlu menganggap perlu ada Dubes untuk mengoordinasikan bagaimana memberikan pertolongan atau bantuan kepada WNI kita di sini,” tutur Hermono.

“Jadi hari ini saya diberi tahu, dan hari ini pula harus kembali ke Jakarta untuk ikut fit and proper test. Jadi ini ada kondisi yang sifatnya agak emergency sehingga perlu segera dipindahkan. Memang pemindahan itu agak tidak lazim, saya di sana (Spanyol) belum (lama), tiba-tiba dipindahkan,” jelasnya.

Kategori :