Mendikdasmen: Coding dan AI Akan Jadi Mata Pelajaran Wajib

Sabtu 18 Oct 2025 - 16:05 WIB
Reporter : Erry Frayudi
Editor : Erry Frayudi

BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, mengungkapkan rencana menjadikan coding dan kecerdasan buatan (AI) sebagai mata pelajaran wajib di sekolah dasar dan menengah. 

Saat ini masih bersifat pilihan, namun kebutuhan guru yang menguasai coding dan AI diperkirakan akan meningkat signifikan. Oleh karena itu, peran perguruan tinggi, termasuk jaringan Muhammadiyah-Aisyiyah, dianggap strategis sebagai mitra pemerintah dalam pengembangan pendidikan.

Dalam Rapat Kerja Nasional Forum Rektor PTMA di Universitas Muhammadiyah Malang, Abdul Mu’ti menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi untuk mendukung reformasi pendidikan. 

Ia membuka peluang bagi PTMA untuk berpartisipasi dalam penelitian kebijakan terkait pendidikan dasar dan menengah, termasuk pendidikan karakter dan pengembangan kebiasaan belajar siswa. Kemendikdasmen siap bermitra selama program yang diajukan relevan dengan arah pembangunan pendidikan nasional.

BACA JUGA:Kurikulum AI dan Coding Siap Hadir di Sekolah Mulai Tahun Ajaran 2025/2026

BACA JUGA:Mendikdasmen: Google Bakal Latih 1 Juta Guru dalam Coding dan AI untuk Siswa Indonesia

Selain AI dan coding, Kemendikdasmen memiliki lima hingga enam program prioritas yang dapat dijalankan kolaboratif bersama PTMA. Salah satunya adalah revitalisasi satuan pendidikan, yang tidak hanya fokus pada perbaikan fisik dan sarana, tetapi juga manajemen sekolah, tata kelola, dan peningkatan kapasitas kepala sekolah serta guru. 

Program ini bertujuan agar sekolah dapat mengelola pembelajaran secara mandiri dan efisien dengan dukungan konsultan profesional, sekaligus menyusun kurikulum adaptif, memperkuat karakter siswa, dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan agar setara standar nasional dan internasional. Tahun ini, lebih dari 16.100 sekolah direvitalisasi dengan anggaran Rp16,9 triliun, dan pemerintah berupaya mempertahankan capaian tersebut meski anggaran sedikit menurun tahun depan.

Prioritas kedua adalah peningkatan kualitas guru melalui berbagai skema pelatihan dan pendidikan profesi. Pemerintah menyediakan 808 ribu kuota Pendidikan Profesi Guru (PPG) serta memperluas program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) bagi guru yang belum menyelesaikan studi sarjana, mengakui pengalaman mengajar hingga 70 persen dalam skema RPL. 

Program pembelajaran mendalam (deep learning) juga didorong untuk memperkuat kapasitas pedagogik dan karakter siswa, dengan melibatkan PTMA sebagai penyelenggara pelatihan guru dan pengembang modul.

BACA JUGA:Coding dan AI Segera Masuk Kurikulum Sekolah, Tinggal Tunggu Peraturan Menteri

BACA JUGA:Wamendikdasmen Pantau Kegiatan Pembelajaran Coding-AI dan Memastikan Kesiapan Sekolah

Abdul Mu’ti menambahkan bahwa mulai 2027, bahasa Inggris akan menjadi mata pelajaran wajib sejak kelas 3 SD, sehingga pelatihan guru bahasa Inggris menjadi fokus utama. Ia menekankan pentingnya pendidikan guru yang bersertifikat dan berdampak pada profesionalisme, bukan sekadar pelatihan administratif.

Mendikdasmen menegaskan bahwa setiap kebijakan kementerian lahir dari kajian akademik yang kuat dan filosofi mendalam. Kolaborasi strategis dengan PTMA dipandang kunci untuk mewujudkan pendidikan yang merata, inklusif, dan berorientasi masa depan, tidak hanya mencerdaskan otak, tetapi juga membentuk karakter. 

Rakernas Forum Rektor PTMA 2025 menjadi momen konsolidasi kebijakan pendidikan nasional sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah dan kampus Muhammadiyah-Aisyiyah demi pendidikan unggul yang berdampak bagi bangsa. (ant)

Kategori :