Kiprah PNM Menjaga Denyut Usaha Ultra Mikro Tanah Air

Selasa 26 Mar 2024 - 21:20 WIB
Oleh: Putu Indah Savitri

Hal tersebut setidaknya disampaikan oleh Martha Wenda, seorang nasabah PNM dari Sentani, Papua, yang merupakan ketua dari kelompok nasabah di wilayahnya.

Kelompok yang diketuainya bernama Matoa dengan anggota berjumlah 17 orang pada 2017. Pada 2024, anggota kelompok tersebut bertambah menjadi 24 orang dengan berbagai macam latar belakang usaha, seperti menjual pinang, membuat kue yang terbuat dari wijen, menjual bensin, hingga menjual kebutuhan rumah tangga.

Martha sendiri merupakan penjual kebutuhan rumah tangga. Sebelum menjadi nasabah PNM, dia berjualan kebutuhan rumah tangga menggunakan gerobak pasir.

“Bukan gerobak yang didorong mas-mas nasi goreng, melainkan gerobak yang biasa dipakai kerja sama tukang bangunan isi semen atau batu,” ucap Martha menjelaskan.

Akan tetapi, kini bisnis Martha sudah berkembang. Ia tak lagi berkeliling menjajakan jualannya menggunakan gerobak pasir. Martha sudah memiliki kios sendiri. Penghasilan yang dahulu berkisar Rp250 ribu per hari, kini bisa mencapai Rp700 ribu per hari.

Tak hanya itu, ia pun berhasil menyekolahkan anaknya yang kini akan lulus Sekolah Dasar. Anggota kelompoknya pun juga menjadi lebih sejahtera.

BACA JUGA:Menciptakan lapangan kerja bagi difabel

BACA JUGA:Refleksi Tahun Kelima Kurikulum Merdeka Belajar

Martha mengisahkan bahwa terdapat seorang nasabah yang dahulu bekerja sebagai kuli bangunan bersama suaminya, kini membuka usaha dari dukungan PNM dan berhasil menyekolahkan anak-anaknya.

Oleh karena itu, ia mengucapkan terima kasih kepada PNM setulus-tulusnya, sebab kemanfaatan yang ia rasa tak hanya mengubah hidupnya menjadi lebih baik, namun juga kepada orang-orang di sekitarnya yang ia kasihi.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mendorong para nasabahnya untuk terus membagikan kisah-kisah mereka, baik pedih maupun membahagiakan. Kisah-kisah tersebut diharapkan menjadi penyemangat bagi ibu-ibu lainnya yang kini sedang merintis usaha.

PNM akan memperluas jangkauan program  Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) menuju Pulau Miangas, Sulawesi Utara pada kuartal II 2024.

Selain Miangas,  PNM juga berencana untuk memperluas jangkauan program Mekaar ke Papua, di perbatasan antara Indonesia dan Papua Nugini.

Program PNM Mekaar diharapkan dapat memberi semangat dan keberanian kepada para ibu untuk merintis usaha. Para ibu memiliki keberanian untuk mengubah hidupnya dan merealisasikan mimpi-mimpi mereka. Dengan demikian, kemandirian ekonomi Indonesia juga dapat disokong oleh para pengusaha ultra mikro seperti mereka.

Kategori :