Pesona Cap Go Meh Singkawang 2025: Perayaan Spektakuler yang Dongkrak Pariwisata Kalbar

Minggu 16 Feb 2025 - 22:28 WIB
Reporter : Rendra Oxtora
Editor : Yudiansyah
Pesona Cap Go Meh Singkawang 2025: Perayaan Spektakuler yang Dongkrak Pariwisata Kalbar

Menariknya, Cap Go Meh di Singkawang tak hanya menjadi perayaan masyarakat Tionghoa, tetapi juga dinikmati oleh berbagai etnis lain, seperti Melayu, Dayak, dan Madura. Festival ini menjadi bukti nyata bagaimana keberagaman bisa berpadu dalam harmoni, mengukuhkan Singkawang sebagai salah satu kota dengan tingkat toleransi tertinggi di Indonesia.

BACA JUGA:Sri Mulyani: Efisiensi Anggaran 2025 Jadi Acuan Untuk Menyusunan APBN 2026

Lonjakan Kunjungan Wisatawan 

Pariwisata Kalimantan Barat menunjukkan tren pertumbuhan positif sepanjang 2024. Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar, Windy Prihastari, mengungkapkan bahwa jumlah wisatawan yang berkunjung ke provinsi ini mengalami peningkatan signifikan, baik dari wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman).

"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar dalam Berita Resmi Statistik yang dirilis pada 3 Februari 2025, jumlah kunjungan wisnus dari Januari hingga Desember 2024 mencapai 8.165.686 orang. Angka ini melonjak 73,33 persen dibandingkan periode yang sama pada 2023," ujarnya.

Tak hanya wisatawan domestik, jumlah wisman yang datang ke Kalbar juga mengalami kenaikan. Sepanjang 2024, tercatat 73.448 wisatawan mancanegara berkunjung ke provinsi ini, meningkat 20,25 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Windy menilai peningkatan ini tak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan, termasuk penyelenggaraan event pariwisata, promosi budaya, serta optimalisasi destinasi wisata unggulan Kalbar. "Kenaikan jumlah wisatawan ini mencerminkan keberhasilan strategi yang diterapkan dalam mengembangkan sektor pariwisata daerah," katanya.

Menurut Windy, perayaan Cap Go Meh di Singkawang tak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga motor penggerak ekonomi daerah. Ia mengungkapkan bahwa selama perayaan tahun ini, jumlah wisatawan meningkat hingga 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Ringankan Beban Masyarakat, Prabowo Ingin Harga Tiket dan Ongkos Haji Turun

Hotel-hotel di Singkawang dan sekitarnya mencatat tingkat hunian penuh, sementara pelaku UMKM, terutama di sektor kuliner dan oleh-oleh khas Tionghoa, meraup keuntungan besar berkat lonjakan pengunjung. "Cap Go Meh telah menjadi event unggulan yang memberikan dampak nyata bagi perekonomian, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah," ujar Windy.

Keberhasilan perayaan tahun ini semakin memperkuat posisi Singkawang sebagai destinasi wisata budaya utama di Indonesia. Atraksi Tatung dan tarian Naga bukan hanya mempertahankan tradisi leluhur, tetapi juga memberikan efek domino yang positif bagi industri pariwisata dan ekonomi daerah.

"Cap Go Meh membuktikan bahwa budaya bisa menjadi daya tarik utama pariwisata. Kami berharap event ini terus berkembang dan membawa manfaat lebih luas bagi masyarakat Kalbar," tambahnya.

Windy juga menekankan bahwa keberhasilan ini tak lepas dari pengembangan berbagai destinasi wisata unggulan serta dukungan penuh dari masyarakat dan sektor terkait. Kombinasi antara budaya, pariwisata, dan ekonomi inilah yang membuat Cap Go Meh di Singkawang semakin bersinar di kancah nasional.

Lonjakan jumlah wisatawan ke Kalimantan Barat menjadi bukti nyata dari kerja keras berbagai pihak dalam mengembangkan sektor pariwisata. Peningkatan signifikan ini diharapkan terus berlanjut, menjadikan Kalbar sebagai destinasi favorit bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang ingin menikmati keindahan alam dan kekayaan budaya daerah ini.

BACA JUGA:Elon Musk Tertarik Ingin Akuisisi OpenAI, Sam Altman Sindir Tawar Balik X

Untuk semakin memperkuat daya tarik wisata, Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kalbar baru-baru ini meluncurkan Calendar of Event (CoE) Kalbar 2025, yang dirangkaikan dengan acara puncak Saprahan Khatulistiwa. 

Kategori :