BELITONGEKSPRES.COM - Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa kebijakan efisiensi anggaran yang dijalankan pemerintah tidak akan berdampak pada program bantuan sosial (bansos). Bahkan, Presiden Prabowo Subianto tengah mempertimbangkan untuk menambah alokasi anggaran guna memperkuat bantuan bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Bansos tidak mengalami pemotongan. Presiden justru memprioritaskan bantuan bagi rakyat, dan jika memungkinkan, akan ada penambahan anggaran,” ujar Gus Ipul di Jakarta, Senin.
Menurutnya, langkah efisiensi yang dilakukan pemerintah hanya menyasar aspek operasional yang tidak berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Sementara itu, program-program pro-rakyat tetap berjalan sebagaimana mestinya, dengan perhatian khusus terhadap kelompok miskin ekstrem.
Gus Ipul juga menyoroti pentingnya pemanfaatan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang sedang disempurnakan untuk memastikan distribusi bansos lebih tepat sasaran. “Dengan data ini, kita bisa memetakan penerima manfaat secara lebih akurat, baik untuk program perlindungan sosial, jaminan sosial, rehabilitasi sosial, maupun pemberdayaan sosial,” jelasnya.
BACA JUGA:Mendagri Sebut Kepala Daerah Terpilih Akan Dilantik pada 20 Februari 2025
BACA JUGA:Pembatasan Pembelian LPG 3 Kg, Bahlil Pastikan Tidak Ada Kelangkaan
Ia juga mengingatkan bahwa dengan adanya sistem data tunggal yang baru, kemungkinan akan ada perubahan dalam daftar penerima manfaat. "Jika ada yang sebelumnya menerima bansos namun kini tidak lagi, itu karena penyesuaian berdasarkan data yang lebih akurat," tambahnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, menegaskan bahwa pemerintah akan fokus pada pengentasan 3,1 juta penduduk miskin ekstrem di Indonesia.
Dengan data yang lebih akurat dan kebijakan yang tepat sasaran, diharapkan program bansos tidak hanya menjadi solusi sementara, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat untuk keluar dari ketergantungan terhadap bantuan sosial. (antara)