Prakiraan Cuaca BMKG 2025: Waspada Gelombang Tinggi di Perairan Bangka Belitung

Senin 20 Jan 2025 - 14:34 WIB
Reporter : Yudiansyah
Editor : Yudiansyah

PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.COM - Masyarakat Bangka Belitung (Babel) diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi dan cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda wilayah ini dalam beberapa hari ke depan.

Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, gelombang laut setinggi 1,25-2,50 meter kemungkinan terjadi di Selat Gelasa, Selat Karimata, dan perairan utara Pulau Bangka pada Senin, 20 Januari 2025.

Kondisi Perairan dan Angin

Sementara itu, perairan Selat Bangka serta bagian utara dan selatan Pulau Belitung diprediksi memiliki gelombang yang lebih rendah, yakni 0,50-1,25 meter.

Angin di wilayah ini umumnya bertiup dari arah barat hingga utara dengan kecepatan 8-20 knot, yang dapat memengaruhi aktivitas pelayaran dan perikanan.

BACA JUGA:Babel Kekurangan 1.291 Guru, Pemprov Butuh Kebijakan Mendikdasmen untuk Atasi Masalah Pendidikan

Cuaca Darat: Hujan Ringan dan Suhu Stabil

Selain itu, pihak BMKG juga memproyeksikan hujan dengan intensitas ringan mengguyur seluruh wilayah Bangka Belitung.

Suhu udara di wilayah ini berkisar antara 23-30 derajat Celsius, dengan kelembaban udara mencapai 87-99 persen, yang menandakan tingkat kenyamanan aktivitas luar ruang cukup rendah.

Peringatan Cuaca Ekstrem: Risiko Bencana Hidrometeorologi

BMKG Depati Amir Pangkalpinang sebelumnya mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem berupa hujan sangat lebat disertai angin kencang, kilat, dan petir hingga 21 Januari 2025.

Cuaca ekstrem ini diperkirakan dapat memicu bencana seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, hingga puting beliung di sejumlah wilayah, termasuk Kabupaten Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, Belitung Timur, dan Kota Pangkalpinang.

BACA JUGA:Faktor Kultural Jadi Penyebab Tingginya Angka Putus Sekolah di Babel

Faktor Penyebab Cuaca Ekstrem

Fenomena atmosfer yang memengaruhi cuaca di Bangka Belitung meliputi anomali Outgoing Long Wave Radiation (OLR), yang mengindikasikan peningkatan pembentukan awan hujan.

Kategori :