JAKARTA, BELITONGEKSPRES.COM - Meski virus Human Metapneumovirus (HMPV) bukanlah penyakit baru, Indonesia tetap memiliki potensi menghadapi wabah jika masyarakat dan pemerintah tidak waspada.
Anggota Bidang Penanggulangan Penyakit Menular PB-IDI, Prof. Dr. Erlina Burhan, SpP(K), memaparkan tiga faktor utama yang dapat memicu penyebaran virus HMPV di Indonesia dalam sebuah diskusi daring pada Jumat, 10 Januari 2025.
1. Mobilitas Tinggi Penduduk
Menurut Prof. Erlina, mobilitas internasional warga Indonesia, terutama ke negara-negara seperti China, Singapura, Hong Kong, Eropa, dan Amerika, menjadi salah satu penyebab utama risiko penularan.
"Mereka yang terinfeksi di luar negeri bisa membawa virus ke dalam negeri, terutama ke daerah dengan populasi padat," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
BACA JUGA:KAI Pastikan Kebijakan Perjalanan Kereta Api Tetap Sama Meski Virus HMPV Masuk Indonesia
2. Kepadatan Populasi di Wilayah Urban
Kepadatan penduduk di kota-kota besar Indonesia menjadi salah satu faktor yang mempermudah penularan virus, mirip seperti COVID-19 dan influenza.
"Meski Indonesia tidak memiliki musim dingin, tren kasus tinggi tetap berpotensi terjadi di daerah urban," tambahnya.
3. Keterbatasan Fasilitas dan Sirkulasi Udara yang Buruk
Prof. Erlina menyoroti buruknya ventilasi udara di sejumlah fasilitas publik dan gedung modern. "Ruang tertutup dengan sirkulasi udara yang kurang baik dapat menjadi tempat berkembangnya virus, sehingga penting untuk memperhatikan kualitas udara," tegasnya.
Gejala dan Penularan HMPV
HMPV memiliki gejala mirip flu, seperti demam, batuk, pilek, dan pada kasus berat dapat menyebabkan kesulitan bernapas (dyspnea) atau apnea pada bayi di bawah enam bulan. Virus ini menyebar melalui droplet saat seseorang batuk atau bersin, sehingga tindakan pencegahan tetap penting.
BACA JUGA:Virus HMPV yang Mewabah di China Ditemukan di Indonesia, Menkes Minta Tetap Tenang
Upaya Pencegahan yang Ditekankan