BELITONGEKSPRES.COM - Anggota DPR RI Bambang Soesatyo menyatakan bahwa pemerintah harus memprioritaskan upaya perbaikan kesejahteraan masyarakat pada tahun 2025.
Menutup tahun 2024, Bambang Soesatyo menilai kondisi perekonomian nasional mengalami penurunan yang signifikan, berdampak langsung pada kesejahteraan banyak kalangan masyarakat.
“Kita melihat jelas bahwa kesejahteraan masyarakat menurun, kelas menengah semakin berkurang, dan angka pengangguran terus meningkat. Ini adalah masalah yang harus menjadi perhatian utama pemerintah,” ujar Bambang Soesatyo dalam tulisannya, Senin 30 Desember 2024.
Ia juga menyoroti ketidakpastian global yang semakin memperburuk situasi perekonomian dalam negeri. Menurut Bambang, melemahnya daya beli masyarakat, menurunnya kinerja sektor manufaktur, dan membanjirnya produk impor menjadi faktor utama yang menyebabkan penurunan tersebut.
BACA JUGA:KPK Kumpulkan Bukti untuk Periksa Hasto Kristiyanto Terkait Kasus Harun Masiku
“Data Kemenaker menunjukkan bahwa sepanjang 2024, sebanyak 80.000 pekerja terkena PHK, dan ada sekitar 60 perusahaan yang terancam melakukan PHK juga. Ini mencerminkan kondisi perekonomian yang sedang tidak baik-baik saja,” paparnya.
Bambang turut menyinggung penurunan konsumsi rumah tangga yang dicatat oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
"Konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen di kuartal III 2024, turun dari 5,06 persen di kuartal yang sama tahun sebelumnya. Ini adalah sinyal bahwa daya beli masyarakat terus melemah,” tambahnya.
Ia juga mencermati penutupan gerai oleh perusahaan besar seperti Pizza Hut, KFC, Alfamart, dan Matahari Department Store sepanjang tahun ini, yang turut memperburuk situasi ketenagakerjaan.
BACA JUGA:Zulkifli Hasan: Tidak Ada Kenaikan PPN untuk Semua Komoditas Pangan Dalam Negeri
“Kondisi ini menunjukkan bahwa sektor bisnis pun menghadapi tekanan berat,” ujarnya.
Bambang menilai bahwa pemerintah harus segera merespons aspirasi masyarakat. Ia menyebut doa bersama ribuan pekerja PT Sritex di Sukoharjo dan demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) di Jakarta pada 27 Desember 2024 sebagai bentuk nyata harapan masyarakat.
“Pekerja Sritex dan mahasiswa menyuarakan aspirasi mereka, mulai dari nasib pekerjaan hingga penolakan kenaikan PPN. Pemerintah harus mendengarkan ini,” tegas Bambang.
Lebih lanjut, Bambang menyarankan agar pemerintah melindungi pasar domestik dari serbuan produk impor, sekaligus memberikan ruang bagi sektor industri dan pertanian dalam negeri untuk berkembang.
“Jika sektor industri dan pertanian dilindungi dan dipandu kebangkitannya, jutaan lapangan kerja baru dapat diciptakan,” ujarnya.